JAKARTA. Bahana menurunkan proyeksi harga nikel tahun ini ke kisaran US$ 9,500/ton dari proyeksi harga sebelumnya sekitar US$ 12,500/ton. Ada beberapa penyebab yang mendasari keputusan Bahana Securities. Pertama, relaksasi aturan ekspor mineral yang ditetapkan pemerintah. Kedua, Filipina menghentikan kegiatan tambang 20 perusahaan karena isu lingkungan hidup. Akibatnya, Bahana juga merevisi proyeksi untuk sejumlah saham komoditas nikel. Salah satunya adalah saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Bahana menurunkan rekomendasi dari sebelumnya buy menjadi reduce dengan target price Rp 2.040.
Rekomendasi Bahana atas tiga saham emiten nikel
JAKARTA. Bahana menurunkan proyeksi harga nikel tahun ini ke kisaran US$ 9,500/ton dari proyeksi harga sebelumnya sekitar US$ 12,500/ton. Ada beberapa penyebab yang mendasari keputusan Bahana Securities. Pertama, relaksasi aturan ekspor mineral yang ditetapkan pemerintah. Kedua, Filipina menghentikan kegiatan tambang 20 perusahaan karena isu lingkungan hidup. Akibatnya, Bahana juga merevisi proyeksi untuk sejumlah saham komoditas nikel. Salah satunya adalah saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Bahana menurunkan rekomendasi dari sebelumnya buy menjadi reduce dengan target price Rp 2.040.