Rekomendasi Saham Bank Blue Chip - JAKARTA. Harga saham blue chip di sektor perbankan ini diprediksi akan terus naik dan mencetak rekor tertinggi. Analis rekomendasi beli saham blue chip tersebut sebelum naik tinggi. Saham blue chip sektor perbankan yang diprediksi naik tinggi itu adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI). Saham BBRI telah menyentuh rekor tertinggi alias
all time high (ATH) pada level Rp 6.375 pada Rabu (21/2). BBRI sudah sudah beberapa kali memecahkan rekor dalam beberapa waktu ke belakang. Hingga penutupan perdagangan, saham BBRI ditutup di level 6.300 dan telah menguat 10,04% secara
year to date. Sejak awal tahun 2024 hingga kemarin, harga saham BBRI telah naik 625 poin atau 11,01%.
Dengan kenaikan harga tersebut, saham BBRI tercatat memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp 954,82 triliun.
Aset yang besar dan fundamental yang kuat menjadikan saham BBRI sebagai salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa, yang tidak mudah dipermainkan oleh para spekulan. Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp 6.800 per saham, dengan menyiratkan PBV 3,1x. Target tersebut didukung oleh struktur permodalan yang solid. “Kami masih menyukai BBRI karena kami yakin BBRI akan terus membukukan pertumbuhan kredit sebesar dua digit pada tahun depan, didukung oleh segmen ultra mikro dan Kupedes, yang akan membantu menstabilkan NIM meskipun ada tekanan dari CoF (
Cost of Fund),” tulis analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dalam siaran pers, Rabu (21/2).
Baca Juga: Banyak yang Blue Chip, Saham Sektor Ini Diprediksi Punya Kinerja Cerah Tahun 2024 Memang, sejauh ini kinerja keuangan Bank BRI sangat impresif pada tahun 2023. Hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit mencapai
double digit utamanya pada segmen UMKM. Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2% menjadi Rp 1.266,4 triliun. Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4% di sepanjang tahun 2023. Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif dimana segmen mikro tercatat tumbuh 10,9% menjadi Rp 611,2 triliun dan segmen konsumer tumbuh 13,4% menjadi Rp 190,0 triliun. Sementara itu kredit ke segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6% menjadi Rp 267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8% menjadi Rp 197,7 triliun. “BBRI membukukan pertumbuhan kredit yang solid di 2023 atau meningkat 11,2% secara YoY, terutama didorong oleh segmen mikro dan menengah. Untuk tahun 2024, BBRI menetapkan kisaran target pertumbuhan kredit sebesar 11%–12% YoY didukung oleh segmen mikro,” tulis Prasetya. Ia melihat kinerja saham dan juga perusahaan ini juga akan terus membukukan pertumbuhan kredit segmen ultra mikro, termasuk dari PNM dan Pegadaian. "Kami juga memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit segmen ultra mikro (PNM dan Pegadaian) akan terus melampaui kredit
bank–only, dan akan menyumbang lebih dari 12% dari total kredit BBRI pada 2024 (meningkat dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 9%),” terangnya. Mengingat kisaran target pertumbuhan kredit di tahun ini yang akan mencapai kisaran 11%–12%, dengan itu BBRI kemungkinan besar akan berhasil membukukan pertumbuhan EPS mencapai 10,9% di kinerja tahun penuh 2024.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan keberadaan Holding Ultra Mikro akan dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perseroan. BRI akan tetap fokus kepada pada UMKM khususnya di segmen ultra mikro. Oleh karena itu, melanjutkan kinerja dan strategi, Holding Ultra Mikro akan tetap menjadi prioritas utama sebagai sumber pertumbuhan baru. Sunarso menambahkan hingga akhir Desember 2023 tercatat Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan 37 juta nasabah peminjam. “Dan kemudian jangan lupa sebenarnya utamanya adalah pemberdayaan dan
spirit yang utama dalam pemberdayaan ternyata bukan lending atau memberikan pinjaman. Jika kita kenal ada Grameen Bank kan fokusnya memberikan kredit," katanya. Itulah rekomendasi saham blue chip sektor perbankan untuk perdagangan hari ini, Kamis 22 Februari 2024. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto