Rekomendasi: Buy SUN on weakness



JAKARTA. Aksi pelaku pasar yang melepaskan kepemilikan Surat Utang Negara (SUN) pada Kamis (12/5) menekan pergerakan instrumen tersebut.

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) pada Kamis (12/5), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,08% dibandingkan hari sebelumnya ke level 112,01.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, penurunan harga SUN dipicu oleh aksi jual sebagian investor sebagai respons atas data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2016 yang kurang sesuai dengan estimasi pasar.


Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (4/5) merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air per kuartal I 2016 sebesar 4,92% (yoy). Angka tersebut lebih mini ketimbang pencapaian kuartal IV 2015 yang tercatat 5,04% (yoy) serta estimasi analis yang dipatok 5,07% (yoy).

Namun, Made menuturkan, penurunan harga obligasi negara pada perdagangan kemarin tidak diikuti dengan volume perdagangan yang cukup besar.

"Mengindikasikan pelaku pasar masih cenderung menahan diri untuk bertransaksi, menantikan hasil review dari lembaga pemeringkat S&P terhadap peringkat utang Indonesia," jelasnya.

Terapkan strategi jangka pendek

Dia juga memaparkan, secara teknikal, harga SUN masih bergulir pada area bearish. Sehingga harga obligasi negara berpeluang tertekan dalam jangka pendek. Indikator teknikal juga menunjukkan bahwa penurunan harga beberapa seri SUN mulai terbatas.

"Penurunan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mendorong harga SUN semakin mendekati area jenuh jual (oversold) serta tingkat imbal hasil yang cukup tinggi menjadikan SUN cukup menarik untuk kembali diakumulasi," jelasnya.

Oleh karena itu, Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan menerapkan strategi trading jangka pendek di tengah fluktuasi harga.

Made merekomendasikan pelaku pasar dengan horizon investasi jangka panjang untuk membeli SUN bertempo lama secara bertahap di kala harga terkoreksi alias buy on weakness.

"Seperti FR0064, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072 dan FR0067," imbuhnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie