KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, mayoritas anggota indeks LQ45 menunjukkan penurunan harga saham. Indeks likuid ini pun turun 4,55% secara year to date (ytd). Akan tetapi, di tengah tren penurunan ini, ada 18 saham yang menunjukkan kenaikan harga. Bahkan, sebanyak enam saham naik lebih dari 30% per perdagangan Selasa (8/10). Saham-saham ini adalah saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) yang naik 117,27% menjadi Rp 3.900, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 95,61% menjadi Rp 935, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 79,71% menjadi Rp 1.249, PT XL Axiata Tbk (EXCL) 74,24% menjadi Rp 3.450, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 37,55% menjadi Rp 8.150, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 31,43% menjadi Rp 5.625. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan saham BTPS mendapat sentimen dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Terlebih lagi, saham bank syariah yang diperdagangkan di pasar modal jumlahnya masih terbatas. "Jadi BTPS banyak diburu oleh investor yang berinvestasi di asuransi jiwa syariah atau reksadana syariah," kata Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/10).
Rekomendasi LQ45: Asing masuk saat Jokowi dilantik, saham BBCA bisa naik lebih tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, mayoritas anggota indeks LQ45 menunjukkan penurunan harga saham. Indeks likuid ini pun turun 4,55% secara year to date (ytd). Akan tetapi, di tengah tren penurunan ini, ada 18 saham yang menunjukkan kenaikan harga. Bahkan, sebanyak enam saham naik lebih dari 30% per perdagangan Selasa (8/10). Saham-saham ini adalah saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) yang naik 117,27% menjadi Rp 3.900, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 95,61% menjadi Rp 935, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 79,71% menjadi Rp 1.249, PT XL Axiata Tbk (EXCL) 74,24% menjadi Rp 3.450, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 37,55% menjadi Rp 8.150, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 31,43% menjadi Rp 5.625. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan saham BTPS mendapat sentimen dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Terlebih lagi, saham bank syariah yang diperdagangkan di pasar modal jumlahnya masih terbatas. "Jadi BTPS banyak diburu oleh investor yang berinvestasi di asuransi jiwa syariah atau reksadana syariah," kata Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/10).