KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak dari penilaian negatif berupa pemangkasan rekomendasi dari Credit Suisse pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mereda. IHSG sudah kembali memperlihatkan adanya tren kenaikan setelah sempat anjlok beberapa pekan lalu. Selain itu investor asing juga terlihat mulai masuk kembali setelah sebelumnya berbondong-bondong melakukan aksi jual. Bukan berarti penilaian negatif dari Credit Suisse bisa begitu saja dianggap sebagai angin lalu. Chief Economist Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan penilaian yang dilakukan oleh broker atau manajer investasi terkemuka asal Swiss itu tetap perlu diwaspadai oleh pelaku pasar. “Kadang-kadang apa yang mereka sampaikan itu tidak berlaku sekarang bisa jadi berlakunya nanti semester dua. Kita tetap harus berhati-hati dan mempelajari hal apa yang mendasari Credit Suisse memberikan penilaian negatif atau memangkas rekomendasinya,” kata Lana ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/2).
Rekomendasi negatif dari Credit Suisse masih perlu diwaspadai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak dari penilaian negatif berupa pemangkasan rekomendasi dari Credit Suisse pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mereda. IHSG sudah kembali memperlihatkan adanya tren kenaikan setelah sempat anjlok beberapa pekan lalu. Selain itu investor asing juga terlihat mulai masuk kembali setelah sebelumnya berbondong-bondong melakukan aksi jual. Bukan berarti penilaian negatif dari Credit Suisse bisa begitu saja dianggap sebagai angin lalu. Chief Economist Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan penilaian yang dilakukan oleh broker atau manajer investasi terkemuka asal Swiss itu tetap perlu diwaspadai oleh pelaku pasar. “Kadang-kadang apa yang mereka sampaikan itu tidak berlaku sekarang bisa jadi berlakunya nanti semester dua. Kita tetap harus berhati-hati dan mempelajari hal apa yang mendasari Credit Suisse memberikan penilaian negatif atau memangkas rekomendasinya,” kata Lana ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/2).