KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mendapatkan restu untuk membagi tambahan dividen tunai final dan perubahan nama. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ADRO yang digelar Senin (18/11) menyetujui tambahan dividen final tunai sebesar-besarnya US$ 2.629.396.000 (US$ 2,62 miliar). Hanya sebagai gambaran saja, nilai tersebut setara dengan Rp 41,67 triliun jika dikonversi memakai kurs Jisdor Rp 15.848 per dolar Amerika Serikas (AS).
ADRO Chart by TradingView "Perseroan berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung Pemerintah Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah," ungkap Nadira. Baca Juga: Emiten Batubara Berharap Tarif Royalti Progresif Batubara Ditinjau Ulang Tambahan dividen tunai final yang akan diberikan ADRO merupakan bagian dari rangkaian divestasi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Rencana pembagian tambahan dividen tunai final agar para pemegang saham ADRO, atas pilihannya sendiri, dapat berpartisipasi dalam pembelian saham AADI. Dalam skema PUPS ini, satu hari bursa setelah AADI tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO berencana untuk melakukan penawaran umum atas sebanyak-banyaknya 7.008.202.240 saham AADI. Adapun, pencatatan saham AADI di BEI dijadwalkan berlangsung pada 5 Desember 2024. Saat ini, AADI sedang dalam proses penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO), dengan melepas sebanyak-banyaknya 778,68 juta saham atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Baca Juga: Skema Pungut Salur Batubara Bakal Menguntungkan Emiten Tambang Masa penawaran awal (book building) telah berlangsung pada 12 November - 18 November 2024. Dalam tahapan ini, AADI memasang harga di kisaran Rp 4.590 - Rp 5.900 per saham. Dengan begitu, melalui IPO ini AADI bakal mengantongi dana sebanyak-banyaknya Rp 4,59 triliun. Editor: Noverius Laoli