Rekomendasi Saham BBRI di Tengah Pertumbuhan Kredit Mikro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) diprediksi akan tetap baik sampai akhir tahun. Salah satu penyebabnya adalah penyaluran pinjaman yang diharapkan masih akan terus tumbuh.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment dari Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa pembentukan grup UMi telah memberikan dampak positif. Ini bisa dilihat dari akses keuangan yang telah diberikan kepada lebih dari 36 juta nasabah sejak pendirian UMi pada tahun 2021.

Nico melihat bahwa jumlah ini naik sebanyak 19,6% setiap tahunnya. UMi punya tujuan untuk memiliki 45 juta nasabah pada tahun 2024.


"Kami yakin ini akan mendorong pertumbuhan kredit mikro," kata Nico kepada Kontan.co.id pada hari Selasa (22/8).

Sampai saat ini, Nico juga melihat bahwa BBRI memiliki kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Ini didukung oleh pemulihan ekonomi nasional yang stabil, daya beli dan konsumsi yang terjaga, serta pertumbuhan kredit yang tetap tumbuh meskipun melambat.

"Selain itu, margin bunga bersih (NIM) naik menjadi 7,8% pada kuartal I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,7%," tambahnya.

Baca Juga: Beban Tenaga Kerja Sejumlah Bank Meningkat, Ini Penyebabnya

Di sisi lain, pemerintah telah mengurangi anggaran KUR (Kredit Usaha Rakyat) tahun ini dari Rp 450 triliun menjadi Rp 297 triliun. Ini terkait dengan fakta bahwa penyaluran dana KUR di semester I 2023 hanya mencapai Rp 10,5 triliun, atau hanya 23% dari target awal.

Pemerintah juga telah melakukan beberapa perubahan mendasar pada sistem KUR tahun ini, termasuk penerapan suku bunga dan margin berjenjang bagi peminjam KUR. Kriteria peminjam KUR juga diubah menjadi hanya mereka yang belum pernah mengambil pinjaman komersial.

Selanjutnya, terkait perpanjangan KUR Mikro dan Kecil, suku bunga yang diberikan akan lebih tinggi dan subsidi bunga akan disesuaikan. Suku bunga dimulai dari 6% dan naik menjadi 7%, 8%, dan 9% untuk perpanjangan pertama, kedua, dan ketiga.

Prasetya Gunadi, Kepala Riset Samuel Sekuritas, hal ini berpotensi membuat BBRI mengalami penurunan alokasi KUR. Namun, perkembangan ini dianggap tidak akan berdampak besar pada BBRI.

"Karena BBRI telah meningkatkan penyaluran produk Kupedes tahun ini dengan target pertumbuhan tahunan sebesar 14%-16%," kata Prasetya.

Baca Juga: Bisnis Trade Finance BRI Tumbuh Double Digit, Capai Rp 341 Triliun

Meskipun syarat penerima KUR menjadi lebih ketat dan adanya penerapan suku bunga berjenjang, BBRI masih berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10% pada Mei 2023. Pertumbuhan ini didukung oleh segmen mikro (produk Kupedes), meskipun penyaluran KUR mengalami penurunan sebesar 59% year on year (YoY) menjadi Rp 43 triliun pada Mei 2023.

Samuel Sekuritas memproyeksikan bahwa laba bersih BBRI akan tumbuh menjadi Rp 56,5 triliun. Angka ini naik 9,92% dari capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 51,4 triliun.

Prasetya juga memberikan rekomendasi "beli" (buy) untuk saham BBRI dengan target harga Rp 6.200 per saham. Sementara itu, Nico juga merekomendasikan "beli" (buy) untuk saham BBRI dengan target harga Rp 6.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati