KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$ 122,86 juta hingga kuartal III-2024. Sebagai gambaran saja, keuntungan BUMI tersebut setara dengan Rp 1,95 triliun jika dikonversi memakai kurs Jisdor Rp 15.950 per dolar Amerika Serikat. Laba bersih BUMI melonjak 110,88% apabila dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Kala itu, emiten tambang Grup Bakrie dan Salim ini mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 58,26 juta. Lonjakan bottom line BUMI terjadi ketika top line merosot. Pendapatan BUMI menyusut 21,09% (yoy) dari US$ 1,17 miliar menjadi US$ 926,88 juta sampai dengan kuartal III-2024.
Rekomendasi Saham
Research Analyst Stocknow.id Emil Fajrizki mengamati kinerja BUMI hingga kuartal III-2024 menunjukkan dinamika yang cukup menarik. Penurunan pendapatan mencerminkan tantangan dari sisi harga batubara global yang melandai. Namun, ada lonjakan kontribusi dari segmen tambang mineral, khususnya emas. "Hal itu sejalan dengan strategi diversifikasi BUMI untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan antara lain didapat dari efisiensi biaya operasional," kata Emil kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12). Di sisa tahun ini, volatilitas harga batubara tetap menantang. Tapi, jika kontribusi dari segmen mineral lanjut naik dan efisiensi operasional bisa dipertahankan, Emil menaksir kinerja bottom line BUMI akan tetap solid. "Secara keseluruhan, fundamental BUMI masih memiliki prospek menarik, terutama jika diversifikasi dan efisiensi terus berjalan baik. Namun, perlu diwaspadai risiko fluktuasi harga komoditas global yang masih menjadi faktor utama," jelas Emil. Baca Juga: Mencermati Prospek Kinerja Emiten Sejuta Umat dan Rekomendasi Analis Dari sisi pergerkaan saham, Emil melihat dalam jangka pendek BUMI masih cenderung volatile, dengan potensi konsolidasi di sekitar support Rp 120 - Rp 130. Emil memandang ada peluang trading untuk menyentuh target harga di resistance Rp 160. Saran Emil, cutloss jika menembus ke bawah level support. Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan BUMI masih berada di fase uptrend dan di atas MA60. Herditya lantas menyarankan trading buy BUMI dengan mencermati support di Rp 133 dan resistance Rp 150, untuk target harga di Rp 155 - Rp 160 per saham. Sementara itu, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi memasukkan BUMI sebagai salah satu saham yang layak dicermati pada pekan ini. BUMI berpotensi terpapar katalis positif dari peluang meningkatnya permintaan batubara saat musim dingin di akhir tahun. Imam lantas menyematkan rekomendasi buy saham BUMI untuk target harga di Rp 160. Tetapi, mesti lebih hati-hati jika sudah turun ke bawah Rp 140. Pada perdagangan Selasa (3/12), harga BUMI melemah 0,72% ke posisi Rp 137 per saham.BUMI Chart by TradingView