KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten poultry atau perunggasan diperkirakan akan tetap positif hingga akhir tahun 2024, didorong oleh beberapa faktor kunci yang memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan sektor ini. Harga unggas yang meningkat signifikan pada semester II-2024 menjadi pendorong utama optimisme terhadap emiten poultry. Menurut Arinda Izzaty, Equity Analyst di PT Pilarmas Investindo Sekuritas, peningkatan ini berkontribusi terhadap prospek positif sektor perunggasan, meskipun harga jagung, bahan baku utama pakan ternak, justru mengalami penurunan sejak pertengahan 2023.
Daya Beli Konsumen yang Stabil
Meskipun ada kenaikan harga unggas, daya beli konsumen di sektor ini masih tetap terjaga. Arinda menambahkan bahwa konsumsi protein hewani tetap stabil, didukung oleh program makan siang gratis yang direncanakan oleh pemerintahan baru. Program ini berpotensi meningkatkan permintaan produk unggas, memberikan dampak positif bagi emiten poultry.Kinerja Saham Emiten Poultry
Kinerja saham emiten poultry sepanjang tahun 2024 menunjukkan hasil yang cukup baik. Beberapa saham unggulan di sektor ini mencatatkan kenaikan yang signifikan:- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN): Naik 2,48% year to date.
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA): Naik 33,47% year to date.
- PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN): Naik 61,17% year to date.
Proyeksi dan Rekomendasi Analis
Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, memprediksi bahwa kinerja emiten poultry pada semester II-2024 akan cenderung melambat dibandingkan semester sebelumnya, seiring dengan normalnya konsumsi masyarakat pasca hari besar yang sedikit. Namun, rekomendasi trading buy untuk saham JPFA tetap diberikan, dengan target harga Rp 1.680.- CPIN: Rp 5.825
- JPFA: Rp 1.860
- MAIN: Rp 885
Laporan Keuangan Semester I-2024
Peningkatan kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2024 juga menjadi indikator positif:- CPIN: Mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,76 triliun, meningkat 28,46% dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tumbuh 6,70% menjadi Rp 32,96 triliun.
- JPFA: Laba bersih melonjak signifikan menjadi Rp 1,47 triliun, naik dari Rp 81,97 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Pendapatan meningkat 14,45% menjadi Rp 27,64 triliun.