Rekomendasi Saham MEDC dari Para Analis, Mumpung Harga Minyak Mahal!



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tentu menarik mengetahui rekomendasi saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) oleh para analis saat ini.

Maklum, ketika harga minyak bumi sedang mahal-mahalnya seperti sekarang, para investor menanti rekomendasi saham MEDC dari para analis.  

Kali ini Kontan.co.id mengungkapkan rekomendasi dua analis pasar modal terhadap saham MEDC yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)


PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dinilai memiliki prospek positif sepanjang tahun ini. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman menilai hal itu berangkat dari kinerja kuartal I 2022 yang melebihi ekspektasi.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik Saat IHSG Diramal Sideways pada Rabu (29/6)

Pada tiga bulan pertama tahun ini, MEDC mencatatkan laba bersih sebesar US$ 90 juta atau melesat hampir 18 kali lipat dari kuartal I 2021 sebesar US$ 5,1 juta.

Pertumbuhan laba bersih perseroan didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi dan peningkatan margin secara keseluruhan, serta laba bersih dari Amman Mineral yang merupakan unit tambang dan emas MEDC. Arief melihat laba bersih Amman Mineral juga lebih kuat dari perkiraan sebesar US$ 45 juta atau tumbuh 80% kuartalan (qoq) dan 250% tahunan (yoy).

Pendapatan MEDC tercatat US$ 489 juta atau tumbuh 33,2% qoq dan 62% yoy seiring kenaikan rata-rata harga jual (ASP) dari minyak dan gas, masing-masing menjadi US$ 100/bbl atau tumbuh 70% yoy dan US$ 7,7/mmbtu atau tumbuh 35% yoy. Di sisi lain, produksi minyak dan gas juga tumbuh 26% yoy menjadi 127 mboepd.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF) yang Sedang Tertekan Koreksi Rupiah

"Hal ini mendorong pendapatan minyak & gas lebih tinggi menjadi US$ 454 juta, tumbuh 64% yang mana mencapai 92% dari total pendapatan," jelasnya dalam riset, Kamis (16/6).

Ciptadana Sekuritas juga berpandangan prospek MEDC akan tetap positif ke depannya. Kami juga berekspektasi kontribusi pendapatan yang lebih kuat dari Amman Mineral karena peningkatan produksi Fase 7, menghasilkan peningkatan 93% yoy dalam produksi tembaga menjadi 93 Mlbs dan peningkatan 368% dalam produksi emas menjadi 169 k/oz di kuartal I 2022. 

Amman juga mengembangkan fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas dan solar PV untuk menggantikan unit berbahan bakar batubara dan diesel yang ada sebagai bagian dari transisinya ke sumber listrik yang lebih bersih.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan juga menilai prospek MEDC juga akan didorong dari akuisisi Blok Corridor dari CanocoPhillips. "Dari akuisisi tersebut diprediksi produksi MEDC akan meningkat menjadi 155 mboepd," katanya.

Arief melanjutkan bahwa di sisi biaya, konsolidasi Koridor PSC juga mengurangi biaya tunai yang lebih rendah di kuartal I menjadi US$ 8,0/boe atau turun 8% yoy dan 14% qoq. Itu karena ladang minyak dan gasnya terletak di darat.

Baca Juga: Ini Sejumlah Sentimen yang bakal Mempengaruhi Pasar Saham Indonesia ke Depan

Dengan demikian Ciptadana meningkatkan perkiraan laba bersih 2022-2023, masing-masing sebesar 32-29% menjadi US$ 376 juta - US$ 441 juta. Pihaknya juga menaikan ASP minyak masing-masing dari US$92/bbl - US$ 85/bbl menjadi US$ 95/bbl - US$ 88/bbl, menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 5%-6% menjadi US$ 2,59 miliar - US$ 2,48 miliar.

"Kami juga menaikkan bagian laba bersih entitas asosiasi (terutama dari Amman) menjadi US$ 167 juta - US$ 183 juta dari sebelumnya US$ 88 juta - US$ 102 juta karena kami yakin perkiraan kami sebelumnya terlalu konservatif," jelasnya.

MEDC Chart by TradingView

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, di tengah ancaman resesi ekonomi diperkirakan prospek MEDC secara keseluruhan tetap positif. Walaupun memang, apabila resesi terjadi maka berpotensi impor minyak dari negara maju berkurang yang bisa menjadi sentimen negatif.

Walau begitu, Nafan menyebutkan bahwa diversifikasi perseroan ke bidang kelistrikan dan juga memiliki tambang mineral lainnya bisa menjadi mitigasi yang dilakukan Medco. 

"Namun, di sisi lain saya pikir permintaan domestik masih cukup stabil, jadi saya pikir masih prospektif untuk MEDC," katanya.

Rekomendasi saham MEDC oleh Nafan adalah akumulasi saham MEDC dengan target harga Rp 870 per saham.

Adapun rekomendasi saham Medco oleh Arief adalah buy dengan target harga Rp 1.300.

Hasan juga merekomendasikan buy saham MEDC dengan target harga Rp 950 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana