Rekomendasi Saham & Prediksi IHSG Hari Ini (9/8) Setelah Kemarin Turun di Bawah 7.200



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) melemah 0,24% atau 17,01 poin ke level 7.195,12 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/8).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi, pergerakan IHSG rawan terkoreksi dengan support 7.162 dan resistance 7.228.

"Kami perkirakan, IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah dan harga komoditas, di sisi lain investor akan menanti data makro AS dan inflasi China," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).


Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham PT. Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 4.790-Rp 4.860, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) dengan target harga Rp 64-Rp 66 dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 11.350-Rp 12.000 per saham.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Migas PIlihan yang Kinerjanya Meningkat di Semester I-2024

Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan secara teknikal, terdapat penyempitan negative slope pada indikator MACD serta indikator Stochastic RSI sedang mengalami golden cross yang mengindikasikan potensi penguatan. 

Namun, IHSG belum mampu bertahan di atas level 7.200 sehingga IHSG berpotensi konsolidasi di kisaran level 7.150-7.200 pada perdagangan Jumat (9/8).

"Pasar mengantisipasi beberapa rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) di antaranya initial jobless claims pekan lalu dan Wholesales Inventories bulan Juni yang dijadwalkan rilis nanti malam," kata Nurwachidah kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Nurwachidah menyampaikan, pasar memperkirakan initial jobless claims AS pekan lalu mengalami penurunan menjadi 240 ribu dari 249 ribu di pekan sebelumnya.

Perkiraan ini mengindikasikan adanya potensi perbaikan pada sektor tenaga kerja di AS setelah melemah dalam beberapa waktu terakhir.

Sementara wholesales inventories AS di bulan Juni 2024 diperkirakan turun menjadi 0,2% month on month (MoM) dari 0,6% MoM di Mei 2024.

Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Kamis (8/8), Data Pekerjaan Menenangkan Pasar

Selain itu, rilis data tingkat inflasi final bulan Juli 2024 di Jerman juga diantisipasi pasar dan diperkirakan naik menjadi 2,3% year on year (YoY) dari 2,2% YoY di Juni 2024.

Dari regional, China dijadwalkan rilis tingkat Inflasi bulan Juli 2024 pada hari Jumat (9/8). Pasar memperkirakan inflasi di China naik menjadi 0,3% YoY di Juli 2024 dari 0,2% YoY di Juni 2024.

"Perkiraan ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap outlook pemulihan ekonomi China di semester II-2024," ujarnya. 

Sementara dari domestik, pasar menantikan rilis data penjualan ritel di bulan Juni 2024 yang dijadwalkan rilis pada Jumat (9/8) dan diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan pada keyakinan konsumen terhadap ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Nurwachidah merekomendasikan untuk mencermati BBCA, ARTO, PNLF, ICBP, dan PGAS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati