KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua hari perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2018, investor asing berbalik arah melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar saham Indonesia. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/1), tercatat net sell sebesar Rp 71,80 miliar. Saham-saham penggerak aksi beli bersih asing di perdagangan hari kedua di 2018 masih didominasi oleh saham perbankan. Dari 10 top movers net foreign buy di pasar regional, 4 di antaranya adalah saham bank, yakni BMRI, BBCA, BBTN, BBRI. “Biasanya asing mencari saham harga yang murah atau undervalue dan mereka menjual di harga yang menurut mereka sudah tinggi,” ujar Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani. Adapun pilihan asing pada saham perbankan menurut Riska juga didorong kondisi perekonomian Indonesia yang diprediksikan akan lebih baik di 2018. Pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4%. Riska melanjutkan, jika pertumbuhan ekonomi lebih baik, penyaluran kredit perbankan juga lebih tinggi. Dalam catatannya, terpasang target pertumbuhan kredit Indonesia kurang lebih 10%-11% di 2018. “Di sini asing melihat pertumbuhan kredit dan daya beli masyarakat yang lebih tinggi. Karena itu, sekarang mereka memang masih lebih banyak masuk ke consumer goods dan perbankan,” ujar Riska. Memang, selain saham perbankan saham-saham sektor barang konsumsi juga menjadi saham penggerak aksi net buy asing. Pada perdagangan Rabu (3/1) tercatat tiga saham konsumsi yang berada pada daftar top 10 movers net foreign buy yakni saham INDF, UNVR, dan GGRM. Dalam hal ini, Riska melihat investor domestik dapat pula melirik saham-saham yang diburu asing. Namun, tetap harus mempertimbangkan fundamental dan prospek bisnis emiten bersangkutan ke depannya. “Sebagai catatan, ketika asing keluar, domestik jangan ikutan keluar. Kita bisa bertahan sampai asing masuk lagi, selama fundamental dan prospek saham masih oke,” ujar Riska. Riska menjagokan beberapa saham prospektif yang masih bisa diburu asing maupun domestik. Ia merekomendasikan beli saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 8.000 per saham, beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 3.950 per saham, dan beli saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 9.500 per saham.
Rekomendasi saham top movers dari analis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua hari perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2018, investor asing berbalik arah melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar saham Indonesia. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/1), tercatat net sell sebesar Rp 71,80 miliar. Saham-saham penggerak aksi beli bersih asing di perdagangan hari kedua di 2018 masih didominasi oleh saham perbankan. Dari 10 top movers net foreign buy di pasar regional, 4 di antaranya adalah saham bank, yakni BMRI, BBCA, BBTN, BBRI. “Biasanya asing mencari saham harga yang murah atau undervalue dan mereka menjual di harga yang menurut mereka sudah tinggi,” ujar Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani. Adapun pilihan asing pada saham perbankan menurut Riska juga didorong kondisi perekonomian Indonesia yang diprediksikan akan lebih baik di 2018. Pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4%. Riska melanjutkan, jika pertumbuhan ekonomi lebih baik, penyaluran kredit perbankan juga lebih tinggi. Dalam catatannya, terpasang target pertumbuhan kredit Indonesia kurang lebih 10%-11% di 2018. “Di sini asing melihat pertumbuhan kredit dan daya beli masyarakat yang lebih tinggi. Karena itu, sekarang mereka memang masih lebih banyak masuk ke consumer goods dan perbankan,” ujar Riska. Memang, selain saham perbankan saham-saham sektor barang konsumsi juga menjadi saham penggerak aksi net buy asing. Pada perdagangan Rabu (3/1) tercatat tiga saham konsumsi yang berada pada daftar top 10 movers net foreign buy yakni saham INDF, UNVR, dan GGRM. Dalam hal ini, Riska melihat investor domestik dapat pula melirik saham-saham yang diburu asing. Namun, tetap harus mempertimbangkan fundamental dan prospek bisnis emiten bersangkutan ke depannya. “Sebagai catatan, ketika asing keluar, domestik jangan ikutan keluar. Kita bisa bertahan sampai asing masuk lagi, selama fundamental dan prospek saham masih oke,” ujar Riska. Riska menjagokan beberapa saham prospektif yang masih bisa diburu asing maupun domestik. Ia merekomendasikan beli saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 8.000 per saham, beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 3.950 per saham, dan beli saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 9.500 per saham.