Rekor Covid-19 Terlama, Pasien Ini Selalu Positif Selama 14 Bulan



KONTAN.CO.ID - Ankara. Orang yang terinfeksi Covid-19 biasanya bisa sembuh sendiri atau menjalani perawatan di rumah sakit selama 1-2 minggu. Namun kasus Covid-19 yang dialami warga Turki ini sangat luar biasa karena selalu positif dalam setahun lebih.

Pasien Covid-19 warga Turki ini bernama Muzaffer Kayasan. Ia telah menjalani setidaknya 78 tes Covid-19 dalam 14 bulan terakhir dan semuanya selalu menunjukkan dirinya positif mengidap virus corona.

Dokter mengatakan Kayasan -- yang juga merupakan pasien kanker -- mungkin adalah "satu-satunya orang di dunia yang memegang rekor positif Covid selama 14 bulan".

Kayasan sendiri sepertinya tak terlalu memikirkan virus yang berada di dalam tubuhnya. Ia bahkan bercanda "virus corona sangat terobsesi dengan dirinya". "Mungkin ini Covid perempuan. Ia senang sekali dengan saya karena saya tipe orang yang hangat ... jadi dia senang berada di dalam tubuh saya," ujar Muzaffer Kayasan.

Muzaffer Kayasan mengaku tak tahu kapan virus corona akan keluar dari tubuhnya. Ia diberitahu terinfeksi virus corona lebih setahun lalu. Ketika itu ia berpikir virus ini akan membuatnya meninggal dunia. Pasalnya, ia adalah penderita leukemia, kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih secara tidak normal. "Saya berpikiran, mungkin ini sudah nasib saya," katanya.

Baca Juga: Kasus Corona 22 Februari 2022 Melesat, Hanya 1 Daerah di Indonesia Bebas Covid-19

Kondisinya memburuk dan berat badannya turun drastis hingga di bawah 50 kilogram. "Virus corona nyaris membunuh saya," ungkap Kayasan.

Tapi nasib berkata lain. Ia bisa bertahan setidaknya hingga saat ini. Muzaffer Kayasan dan sang cucu, Azra, yang menemuinya secara berkala.

Di sela-sela menjalani kehidupan sehari-hari di Istanbul, laki-laki berusia 56 tahun itu menerima kunjungan istri, anak laki-laki, dan cucu perempuannya, Azra. Semua dengan mematuhi protokol kesehatan. Wajahnya tampak cerah menyambut cucu yang datang membawa mainan.

Kontak fisik tak berlangsung lama. Azra hanya berada di luar rumah untuk meminimalkan interaksi langsung dengan sang kakek. "Saya akan bermain dengan kamu kalau sudah sehat nanti," kata Kayasan.

"Saya (sebenarnya) sudah pulih. Yang terjadi adalah, masih ada sisa-sisa virus di tubuh saya. Ini satu-satunya penjelasan mengapa hasil tes (dalam satu tahun terakhir) selalu positif. Bagi saya tak masalah, namun saya tak bisa berinteraksi secara normal dengan keluarga dekat saya," kata Muzaffer Kayasan kepada media.

"Ini memang menyulitkan. Karena kondisi ini pula, saya tak bisa divaksinasi," tambahnya.

Gokhan Kayasan, anak Muzaffer, mengatakan ayahnya orang selalu berpikir positif. "Kami selalu berujar ayah adalah orang yang positif dan ternyata memang benar, ia selalu positif (terkena Covid) dan untuk saat ini tak bisa (mendapatkan hasil tes) negatif," kata Gokhan berkelakar.

"Ayah juga mengatakan dirinya seperti terjebak di lampu merah dan tak bisa melewati lampu tersebut," imbuhnya.

Kayasan adalah penderita leukemia, kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih secara tidak normal.

Aturan di Turki menyebutkan seseorang yang positif terkena Covid harus menjalani isolasi selama tujuh hari. Sejak pertama kali terinfeksi virus corona, Muzaffer dirawat di rumah sakit selama sembilan bulan dan kemudian menjalani rawat jalan selama lima bulan, menurut sejumlah media Turki.

Para dokter meyakini kondisi Muzaffer mungkin disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat leukemia. Cagri Buke, guru besar penyakit menular, mengatakan apa yang menimpa Muzaffer Kayasan, yang selalu positif Covid setiap kali dites selama 14 bulan adalah hal yang sangat jarang. "Kami tak pernah menemui kasus seperti ini sampai muncul berita (tentang Muzaffer Kayasan)," kata Buke.

Karena belum ada penelitian atau pemeriksaan secara mendalam, pihaknya tidak bisa memastikan apakah virus corona di dalam tubuh Kayasan aktif atau tidak. "Meski demikian, 99 persen kemungkinannya virus tersebut tidak lagi aktif dan karenanya tidak akan menularkan penyakit," kata Buke.

Serap Simsek Yavuz, dokter yang merawat Kayasan, mengatakan kondisi Kayasan dipantau secara ketat untuk mengetahui apakah virus yang berada dalam tubuhnya mengalami mutasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Muzaffer Kayasan, 14 Bulan Isolasi Mandiri, 78 Tes Covid-19 Selalu Positif",

Editor : Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor: Adi Wikanto