KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melonjak di atas ambang batas historis US$ 2.700 per ons pada hari Jumat (18/10). Kenaikan harga emas didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, ketidakpastian seputar pemilihan umum Amerika Serikat (AS), dan ekspektasi kebijakan moneter yang longgar. Jumat (18/10), harga emas spot naik 1,07% menjadi US$ 2.721,46 per ons troi. Harga emas spot telah naik 2,44% sepekan ini. Harga emas berjangka AS ditutup 0,85% lebih tinggi menjadi US$ 2.730 per ons troi. Sepekan, harga emas kontrak Desember 2024 di Commodity Exchange ini menguat 2,01%.
"Dengan meningkatnya konflik – terutama setelah pengumuman Hizbullah untuk meningkatkan perang dengan Israel – investor berbondong-bondong ke emas, aset
safe haven tradisional," kata Alexander Zumpfe, pedagang logam mulia di Heraeus Metals Germany seperti dikutip
Reuters. Baca Juga: Daftar Investasi yang Ogah Dilirik Warren Buffett, Ada 3 Jenisnya Janji Israel dan musuh-musuhnya Hamas dan Hizbullah untuk terus bertempur di Gaza dan Lebanon memupus harapan bahwa kematian seorang pemimpin militan Palestina dapat mempercepat berakhirnya perang yang meningkat di Timur Tengah. Meningkatnya ketegangan geopolitik mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas, didorong oleh penghindaran risiko dan kekhawatiran atas ketidakstabilan pasar global. "Menambah momentum, kekhawatiran seputar pemilihan presiden AS dan antisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar telah semakin memicu reli," tambah Zumpfe. Emas memecahkan rekor beberapa kali tahun ini karena ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral. Ketidakpastian geopolitik turut mendorong harga lebih dari 30% sepanjang tahun ini, pertumbuhan tahunan terbaiknya sejak 1979, menurut data LSEG. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan, yang tidak menghasilkan bunga sendiri.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Ngegas, Ini Emiten yang Bakal Dapat Berkah Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa ECB kemungkinan akan memangkas lagi pada bulan Desember kecuali data ekonomi menunjukkan sebaliknya. Para pedagang juga memperkirakan peluang 92% untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada bulan November, menurut CME Fedwatch.
Max Layton, kepala penelitian komoditas global di Citi, memperkirakan harga emas mencapai US$ 3.000 per ons troi dalam 6-12 bulan ke depan, sebagai penyimpan kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi AS dan Eropa yang tinggi, sehingga mendorong permintaan ETF dan investasi. Perak diperkirakan akan berkinerja baik hingga US$ 35 per ons troi selama tiga bulan ke depan, imbuh Layton. Perak spot naik 6,37% menjadi US$ 33,72. Platinum naik 1,94% menjadi US$ 1.015,31 dan paladium naik sekitar 3,64% menjadi US$ 1.084,25 per ons troi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati