Rekor harga saham BBRI dan bunga BI menopang IHSG, Kamis (23/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,25% ke level 6.249,21, Kamis (23/1). IHSG bangkit setelah tiga hari berturut terlempar di zona merah.

Meski demikian, asing tetap memilih aksi jual hingga mencatatkan net sell di semua pasar sebesar Rp 297,19 miliar. Net sell asing hari ini melengkapi net sell asing selama sepekan yang telah mencapai Rp 257,95 miliar di semua pasar.

Baca Juga: Saham BBRI sentuh rekor tertinggi sepanjang masa, simak rekomendasi analis


Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG didukung technical rebound. Selain itu, hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5% juga turut menopang pergerakan IHSG hari ini.

Untuk diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diadakan sejak kemarin (22/1) memutuskan menahan suku bunga acuan BI 7Day Repo Rate (BI7DRR) di kisaran 5%. Ini kali keempat BI menahan tingkat suku bunga acuan di kisaran 5% sejak Oktober 2019 silam.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, pergerakan IHSG juga ditopang penguatan saham sektor industri dasar serta beberapa saham perbankan, terutama saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Asal tahu, hari ini saham BBRI menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) di level Rp 4.760. Meski demikian, pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI berakhir di level Rp 4.740 per saham.

Indeks saham sektor industri dasar menjadi indeks sektoral dengan kinerja paling moncer dan mencatatkan kenaikan 1,25% pada Kamis (23/1).

Baca Juga: IHSG ditutup naik 0,25%, akhiri penurunan 3 hari beruntun setelah rilis BI

Dessy menilai, pengumuman BI 7Day Repo Rate (BI7DRR) tidak terlalu signifikan dalam menggerakkan indeks hari ini. Sebab, keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5% sudah diperkirakan pelaku pasar sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat