Rekor, saham Arthavest (ARTA) kena suspensi lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak mempan cooling down pada suspensi sebelumnya, saham PT Arthavest Tbk (ARTA) kembali disetop. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham ARTA pada Jumat (28/12).

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham Arthavest, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Arthavest Tbk (ARTA) di pasar reguler dan pasar tunai sejak perdagangan tanggal 28 Desember 2018 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," kata Endra Febri Styawan, PH Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Irvan Susandy, Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman bursa, Kamis (27/12).

Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham ARTA pada Jumat (21/12) karena akumulasi peningkatan harga yang signifikan. Setelah suspend akhir pekan, harga saham ARTA kembali naik signifikan dalam dua hari perdagangan hingga kemarin.


Kamis (27/12), harga saham Arthavest naik 24,76% ke level Rp 1.310 per saham. Ini adalah harga tertinggi saham ARTA sejak IPO pada November 2002. Kenaikan harga saham ARTA terjadi sejak pertengahan November 2018.

Harga saham ARTA melonjak 322,58% secara month to date atau sejak awal Desember hingga kemarin.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan ARTA, perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan aset dan jasa penasihat keuangan. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Arthavest mencatat pendapatan Rp 61,71 miliar, naik tipis 2% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 60,50 miliar.

Laba bersih Arthavest naik 47,96% menjadi Rp 3,27 miliar dari sebelumnya Rp 2,21 miliar.

Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan Hotel Redtop di Pecenongan, Jakarta lewat anak usahanya, PT Sanggraha Dhika. Total aset ARTA pada akhir September mencapai Rp 386,68 miliar. Total ekuitas Arthavest mencapai Rp 323,68 miliar dengan liabilitas Rp 63 miliar. Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan ini tidak memiliki utang berbunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati