KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati e-commerce dan marketplace sudah banyak berdatangan ke pasar domestik, namun tidak semua pelanggan percaya untuk bisa melakukan belanja online. Salah satu faktor yang masi merisaukan adalah masalah keamanan transaksi dan kualitas produk. Untuk memimalisasi resiko, PT Bukalapak.com melakukan serangkaian strategi untuk memperkuat layanan di aplikasi miliknya. Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak mengatakan saat ini pihaknya menggunakan keamanan dua lapis, pertama dilakukan menggunakan sistem teknologi dan kedua menggunakan tenaga ahli. Oleh karena itu, dirinya mengatakan perusahaan melakukan investasi besar untuk merekrut tenaga ahli khususnya di talent engineers untuk mendukung perkembangan bisnisnya. “Ada sistem dan trust team yang tugasnya memfilter atau memonitor segala aktivitas mencurigakan di Bukalapak. Kami komitmen kalau ada kejadian merugikan konsumen maka kami akan utamakan mereka sehingga shoping experience terjaga dan tetap positif,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (28/9). Salah satu yang saat ini marak di industri e-commerce adalah maraknya phishing atau pencurian kata kunci atau password yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, selain memperkuat tim internal dan aplikasi, perusahaan juga melakukan edukasi terkait dengan kasus-kasus penipuan cyber kepada masyarakat dan pelanggan. Menurutnya, komitmen manajemen sangat tinggi dalam menghilangkan kasus penipuan cyber, hal ini dengan terus menyempurnakan aplikasi miliknya dan melakukan edukasi. Selain itu, perusahaan juga menggandeng pihak cybercrime dari Kepolisian untuk bisa menjaga keamanan cyber.
Rekrut tenaga TI, Bukalapak jamin aplikasi aman
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati e-commerce dan marketplace sudah banyak berdatangan ke pasar domestik, namun tidak semua pelanggan percaya untuk bisa melakukan belanja online. Salah satu faktor yang masi merisaukan adalah masalah keamanan transaksi dan kualitas produk. Untuk memimalisasi resiko, PT Bukalapak.com melakukan serangkaian strategi untuk memperkuat layanan di aplikasi miliknya. Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak mengatakan saat ini pihaknya menggunakan keamanan dua lapis, pertama dilakukan menggunakan sistem teknologi dan kedua menggunakan tenaga ahli. Oleh karena itu, dirinya mengatakan perusahaan melakukan investasi besar untuk merekrut tenaga ahli khususnya di talent engineers untuk mendukung perkembangan bisnisnya. “Ada sistem dan trust team yang tugasnya memfilter atau memonitor segala aktivitas mencurigakan di Bukalapak. Kami komitmen kalau ada kejadian merugikan konsumen maka kami akan utamakan mereka sehingga shoping experience terjaga dan tetap positif,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (28/9). Salah satu yang saat ini marak di industri e-commerce adalah maraknya phishing atau pencurian kata kunci atau password yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, selain memperkuat tim internal dan aplikasi, perusahaan juga melakukan edukasi terkait dengan kasus-kasus penipuan cyber kepada masyarakat dan pelanggan. Menurutnya, komitmen manajemen sangat tinggi dalam menghilangkan kasus penipuan cyber, hal ini dengan terus menyempurnakan aplikasi miliknya dan melakukan edukasi. Selain itu, perusahaan juga menggandeng pihak cybercrime dari Kepolisian untuk bisa menjaga keamanan cyber.