Reksadana Berbasis Saham Turun Sepanjang Mei, Pasar Uang Justru Menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Mei ternyata bukan menjadi periode yang baik bagi kinerja reksadana. Hal ini bisa tercermin dari minimnya pertumbuhan indeks masing-masing reksadana. 

Berdasarkan data Infovesta Utama pada 31 Mei 2022, reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index hanya naik 0,13%. Reksadana pasar uang yang kinerjanya tercermin dari Infovesta 90 Money Market Fund Index naik 0,26%. 

Selanjutnya Infovesta 90 Balanced Fund Index yang mengukur kinerja reksadana campuran merosot 0,29%. Sedangkan reksadana saham yang kinerjanya terlihat dari Infovesta 90 Equity Fund Index justru terkoreksi 0,97%.


Baca Juga: IHSG Melemah Sepanjang Bulan Mei, Kinerja Reksadana Saham Ikut Melorot

Berikutnya, kinerja pasar surat utang tercatat berkinerja mixed. Infovesta Corporate Bond Index menguat sebesar 0,36%. Sementara Infovesta Government Bond Index melemah tipis 0,13%.  

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan suku bunga Federal Reserve dan antisipasi PPKM pascamudik membuat IHSG terkoreksi hingga lebih dari 1% pada bulan Mei. 

"SUN juga ikut bergerak negatif oleh sentimen suku bunga, tetapi reksadana pendapatan tetap masih dapat positif oleh sumbangsih obligasi korporasi dan reksadana pasar uang menjadi yang tertinggi karena diuntungkan oleh kenaikan suku bunga," ucap Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (2/5). 

Baca Juga: Jadi Penghuni Baru Indeks LQ45, Saham GOTO Melesat 13,16% Lewati Harga IPO

Wawan menambahkan, pasar keuangan mulai rebound di akhir Mei. Pelonggaran aktivitas masyarakat menjadi salah satu penyokong penguatan pasar. 

"Diperkirakan rebound akan terus berlangsung. Dengan aktivitas masyarakat yang pulih, tren kenaikan kinerja penjualan dan pendapatan emiten dapat berlanjut pada kuartal ke dua," ujar Wawan. 

Dia memperkirakan, suku bunga The Fed akan kembali naik di bulan Juni. Sementara tingginya inflasi menjadi katalis negatif untuk jangka pendek. 

"Hingga akhir tahun target IHSG masih di 7.500 atau naik sekitar 10%-12%. Untuk reksadana pendapatan tetap akan direvisi dari sebelumnya 6%-7% tetapi dengan tren kenaikan suku bunga cukup sulit, sementara pasar uang upgrade dari 3% menjadi 3,5%," kata Wawan. 

Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke 7.148 Pada Kamis (2/6), Sektor Teknologi Melonjak 4,43%

Sedangkan katalis positif pasar keuangan berasal dari ekspektasi perbaikan laporan keuangan, pertumbuhan ekonomi oleh aktivitas masyarakat, dan harga komoditas yang masih stabil relatif tinggi. 

Wawan mengatakan, minat investor dalam investasi reksadana masih tinggi bila dilihat dari jumlah investor. Dia melihat, jumlah investor terutama generasi muda di bawah 30 tahun terus meningkat hingga akhir April. Selain itu, kemudahan dan kenyamanan berinvestasi cocok dengan tren anak muda saat ini. 

Wawan menambahkan, strategi yang cocok dan baik untuk investasi tergantung dari tujuan investor. Untuk jangka pendek di bawah satu tahun sebaiknya fokus pada pasar uang. Sedangkan investasi untuk jangka menengah sekitar 3 tahun bisa melakukan diversifikasi 40% pada obligasi, 40% saham, dan 20% pasar uang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati