KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) menarik dilirik ketika tekanan suku bunga berakhir. Suku bunga AS diperkirakan sudah mencapai puncaknya. Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi mengatakan, strategi yang sensitif terhadap suku bunga bisa menghasilkan kinerja positif. Sebab, suku bunga diyakini sudah atau akan mencapai puncaknya. Saat ini, reksadana global berbasis saham teknologi yang sensitif dengan tingkat suku bunga tengah menarik dipantau. Dimana, reksadana global yang ada saat ini dominasinya masih berbasis saham.
Berdasarkan data Infovesta, reksadana kelolaan BPAM yaitu Batavia Technology Sharia Equity USD memang berhasil mencetak kinerja tertinggi di antara semua jenis reksadana berdenominasi dolar AS. Penguatan tercatat sebesar 21,84% secara
year to date (YtD) alias sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Pasar Saham AS Membaik, Reksadana Dolar Bergerak Positif Fund Fact Sheet Batavia Technology Sharia Equity USD per Maret 2023 menerangkan bahwa produk reksadana dolar BPAM ini didominasi oleh saham sebesar 90.17% sementara 9.83% diisi oleh pasar uang. Secara rinci, portofolio kepemilikan di antaranya terdiri dari Microsoft Corp Com Usd0.001, Nvidia Corp Com Usd.001 serta Apple Inc Com Usd.00001. Selain itu, reksadana berdenominasi dolar AS dengan kinerja tertinggi masih berasal dari reksadana jenis saham. Bahana USD Global Sharia Equities dengan penguatan 18% ytd dan STAR Global Sharia Equity USD. Dari 59 produk reksadana dolar yang terdapat di Infovesta, sebanyak 51 reksadana dolar mencatat kinerja positif di sepanjang tahun ini alias secara YtD. Secara rinci, reksadana dolar terdiri dari 4 jenis yaitu reksadana dolar saham, reksadana dolar pendapatan tetap, reksadana dolar pasar uang dan reksadana dolar campuran. Eri mengungkapkan, racikan dalam mencetak
return positif reksadana dolar utamanya masih tergantung strategi, bukan pergerakan nilai mata uang. Sebab, biasanya faktor mata uang dampaknya kurang signifikan dibandingkan dengan pergerakan dari
underlying stocks-nya. Adapun Batavia Global ESG Sharia Equity USD adalah produk lainnya yang berbasis efek syariah di luar negeri. Dalam waktu dekat, reksadana global kelolaan Batavia Aset bakal ditambah menjadi 3 produk. “Ketiganya memiliki strategi yang saling melengkapi. Dikelola bersama dengan penasihat teknis yang mumpuni, serta memiliki
unique value proposition yang jelas di kebijakan investasinya,” kata Eri kepada Kontan.co.id, Senin (22/5). Dihubungi terpisah, Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto menambahkan, kinerja reksadana dalam dolar AS tidak tergantung penguatan atau pelemahan USD. Tetapi lebih ke fundamental perusahaan yang menjadi aset dasarnya.
Baca Juga: Obligasi Negara, Penghasil Cuan Reksadana Pendapatan Tetap “Pengetatan atau pelonggaran suku bunga menjadi sentimen. Hanya saja, masih ada sentimen lain seperti fundamental dan valuasi,” imbuh Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Senin (22/5). Rudiyanto mengatakan, reksadana syariah global itu didominasi oleh aset berbasis saham. Reksadana syariah global begitu luas karena portofolio bisa membeli saham China, saham di Amerika Serikat, serta beberapa negara lainnya. Sayangnya, reksadana global kelolaan Panin AM belum menunjukkan performa signifikan di sepanjang tahun ini. Data infovesta menunjukkan Panin Dana US Dollar terkoreksi tipis 0,65% secara
year to date. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi