Reksadana Campuran Catat Return Positif, Berikut Instrumen Andalan Para MI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana campuran hingga Mei 2023 masih mencatatkan kinerja positif, yakni 0,84% secara rata-rata. Berdasarkan data Infovesta, sejumlah produk reksadana campuran mencetak kinerja yang lebih baik dari return rata-rata.

Sebagai contoh, STAR Balance III yang dikelola oleh PT Surya Timur Alam Raya Asset Management alias STAR AM menorehkan return 4,18% year to date (YtD). Produk ini menempati urutan ke-8 dalam daftar produk reksadana campuran dengan return tertinggi.

Head of Fixed Income STAR AM Henry Buntoro mengatakan, sepanjang tahun 2023 ini, penempatan dana reksadana STAR Balance III lebih besar di aset obligasi. Utamanya adalah di aset obligasi korporasi dengan tenor di bawah lima tahun.


Baca Juga: Menimbang Investasi di Deposito, Reksadana, dan Obligasi, Mana yang Menarik?

Menurut Henry, tim investasi STAR AM mempertimbangkan banyak faktor yang akan mengakibatkan aset kelas saham kurang stabil dalam jangka pendek. "Beberapa faktor yang dimaksud adalah kondisi ketidakpastian global, potensi resesi Amerika Serikat, dan ketidakpastian kebijakan The Fed," tutur Henry saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/6).

Dalam pengelolaan reksadana STAR Balance III, STAR AM mengombinasikan analisis makroekonomi (top down analysis) dengan analisis mendalam kondisi finansial emiten (bottom up analysis) untuk menentukan strategi penentuan aset alokasi dan pemilihan instrumen investasi.

Beberapa faktor yang STAR AM waspadai diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, STAR AM cenderung untuk mempertahankan strategi investasi reksadana campuran STAR Balance III.

"Kami perkirakan return reksasana STAR Balance III di tahun 2023 akan berada di kisaran 7%-11%," ucap Henry. Adapun beberapa katalis yang dapat menopang kinerja reksadana STAR Balance III adalah berkurangnya ketidakpastian global dan berlanjutnya pemulihan ekonomi dalam negeri.

Salah satu produk reksadana campuran Panin Asset Management, yakni Panin Dana Prioritas juga mencatatkan return yang lebih tinggi dari rata-rata. Produk ini membukukan return 2,93% YtD atau berada di urutan ke-19.

Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Naik menjadi Rp 508.10 Triliun Per Mei 2023

Direktur Panin AM Rudiyanto mengatakan, Panin AM mayoritas menempatkan dana reksadana ini di obligasi. Pasalnya, sejak awal, Panin AM memang membatasi porsi penembatan di instrumen saham, yakni maksimal 30%.

"Return positif yang dicatatkan pada tahun ini didorong oleh kinerja obligasi yang sedang bagus sehingga mencetak imbal hasil positif," tutur Rudiyanto.

Untuk ke depannya, Panin AM tidak memiliki target return khusus per reksadana. Akan tetapi, secara umum, Panin AM memperkirakan level wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di 7.800 dan yield surat utang negara (SUN) di 6%-6,5%. Inflasi yang terkendali dan laporan keuangan emiten yang baik diharapkan menjadi faktor penopang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .