JAKARTA. Reksadana campuran berhasil membukukan return tertinggi sepanjang tahun 2016. Mengacu data Infovesta Utama, pada tahun 2016, rata-rata return reksadana campuran (Infovesta Balanced Fund Index) mencapai 9,29%. Ini melampaui rata-rata return reksadana pendapatan tetap (Infovesta Fixed Income Fund Index) yang tumbuh 8,02% dan rata-rata return reksadana saham yang melonjak 7,69% periode sama. Senior Research and Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo menuturkan, wajar apabila kinerja reksadana campuran paling perkasa selama tahun 2016. Sebab, bursa saham domestik naik 15,32% ke level 5.296,71 tahun lalu. Begitu pula dengan pasar obligasi (Indonesia Composite Bond Index) yang meruap return 13,74%. "Kondisi tahun ini secara keseluruhan lebih baik dari tahun 2015," terangnya. Katalis positif bersumber dari aksi Bank Indonesia yang memangkas suku bunga BI rate sebanyak empat kali dan BI 7-Day reverse repo rate sebesar tiga kali. Nilai tukar rupiah juga cenderung menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Apalagi laju pertumbuhan ekonomi stabil dan bertahan di atas level 5%.
Reksadana campuran paling berkilau di 2016
JAKARTA. Reksadana campuran berhasil membukukan return tertinggi sepanjang tahun 2016. Mengacu data Infovesta Utama, pada tahun 2016, rata-rata return reksadana campuran (Infovesta Balanced Fund Index) mencapai 9,29%. Ini melampaui rata-rata return reksadana pendapatan tetap (Infovesta Fixed Income Fund Index) yang tumbuh 8,02% dan rata-rata return reksadana saham yang melonjak 7,69% periode sama. Senior Research and Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo menuturkan, wajar apabila kinerja reksadana campuran paling perkasa selama tahun 2016. Sebab, bursa saham domestik naik 15,32% ke level 5.296,71 tahun lalu. Begitu pula dengan pasar obligasi (Indonesia Composite Bond Index) yang meruap return 13,74%. "Kondisi tahun ini secara keseluruhan lebih baik dari tahun 2015," terangnya. Katalis positif bersumber dari aksi Bank Indonesia yang memangkas suku bunga BI rate sebanyak empat kali dan BI 7-Day reverse repo rate sebesar tiga kali. Nilai tukar rupiah juga cenderung menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Apalagi laju pertumbuhan ekonomi stabil dan bertahan di atas level 5%.