JAKARTA. Rontoknya bursa saham Indonesia tak mampu menahan niat PT Nikko Securities Indonesia untuk menerbitkan produk reksadana baru. Saat ini, Nikko justru sedang mempersiapkan sebuah produk reksadana campuran baru.Reksadana baru tersebut bernama Nikko BUMN Plus. Saat ini, reksadana campuran tersebut masih menunggu pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Dokumennya sudah kami serahkan ke Bapepam-LK," kata Direktur Nikko Securities Indonesia Adler Haymans Manurung kepada KONTAN, Selasa lalu (9/9).Nikko akan segera memasarkan reksadana ini setelah memperoleh pernyataan efektif. Sesuai dengan namanya, Nikko akan menempatkan dana investor di obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan pelat merah serta di saham-saham perusahaan yang masuk kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi, Adler masih enggan membeberkan komposisi portofolio reksadana tersebut.
Reksadana Campuran Rasa BUMN
JAKARTA. Rontoknya bursa saham Indonesia tak mampu menahan niat PT Nikko Securities Indonesia untuk menerbitkan produk reksadana baru. Saat ini, Nikko justru sedang mempersiapkan sebuah produk reksadana campuran baru.Reksadana baru tersebut bernama Nikko BUMN Plus. Saat ini, reksadana campuran tersebut masih menunggu pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Dokumennya sudah kami serahkan ke Bapepam-LK," kata Direktur Nikko Securities Indonesia Adler Haymans Manurung kepada KONTAN, Selasa lalu (9/9).Nikko akan segera memasarkan reksadana ini setelah memperoleh pernyataan efektif. Sesuai dengan namanya, Nikko akan menempatkan dana investor di obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan pelat merah serta di saham-saham perusahaan yang masuk kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi, Adler masih enggan membeberkan komposisi portofolio reksadana tersebut.