KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) segera meluncurkan reksadana indeks berbasis saham, yakni Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Research Analyst Trimegah AM Irfan Adiputra mengungkapkan, pemilihan indeks FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index tidak terlepas dari indeks ini dianggap punya likuiditas yang baik, didominasi oleh saham big caps, dan tentunya punya volatilitas yang rendah. Irfan bilang, indeks tersebut punya fenomena yang disebut low volatility anomaly dan hal ini yang akan dimanfaatkan Trimegah AM. Anomali ini berupa ketika pasar sedang terkoreksi dan harga saham turun cukup dalam, maka akan perlu kenaikan harga yang lebih tinggi dari nilai koreksi untuk bisa kembali ke level semula. Irfan mencontohkan, ketika harga saham turun 20%, akan diperlukan kenaikan 25% untuk bisa kembali ke level sebelum koreksi.
Reksadana dengan pengelolaan pasif diperkirakan semakin diminati ke depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) segera meluncurkan reksadana indeks berbasis saham, yakni Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Research Analyst Trimegah AM Irfan Adiputra mengungkapkan, pemilihan indeks FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index tidak terlepas dari indeks ini dianggap punya likuiditas yang baik, didominasi oleh saham big caps, dan tentunya punya volatilitas yang rendah. Irfan bilang, indeks tersebut punya fenomena yang disebut low volatility anomaly dan hal ini yang akan dimanfaatkan Trimegah AM. Anomali ini berupa ketika pasar sedang terkoreksi dan harga saham turun cukup dalam, maka akan perlu kenaikan harga yang lebih tinggi dari nilai koreksi untuk bisa kembali ke level semula. Irfan mencontohkan, ketika harga saham turun 20%, akan diperlukan kenaikan 25% untuk bisa kembali ke level sebelum koreksi.