JAKARTA. Kinerja reksadana berbasis efek asing pada tahun lalu, bisa bersaing dengan reksadana efek domestik. Ada yang bisa menorehkan imbal hasil (return) positif, meskipun pasar domestik tengah bergejolak. Lihat saja, kinerja reksadana saham Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus pada September 2014. Kala itu, pasar tiarap akibat politik memanas. Produk besutan PT Mandiri Manajemen Investasi itu meraih return 0,06%. Padahal, rata-rata return reksadana saham minus 1,13%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,01%. Chief Investment Officer (CIO) Mandiri Manajemen Investasi Priyo Santoso memaparkan, reksadana dengan efek asing memiliki keunggulan. Saat pasar domestik turun, masih ada penopang kinerja efek di luar negeri. Tak heran, ASEAN 5 mampu membagikan return 22,07% sepanjang tahun lalu.
Reksadana efek asing bersaing
JAKARTA. Kinerja reksadana berbasis efek asing pada tahun lalu, bisa bersaing dengan reksadana efek domestik. Ada yang bisa menorehkan imbal hasil (return) positif, meskipun pasar domestik tengah bergejolak. Lihat saja, kinerja reksadana saham Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus pada September 2014. Kala itu, pasar tiarap akibat politik memanas. Produk besutan PT Mandiri Manajemen Investasi itu meraih return 0,06%. Padahal, rata-rata return reksadana saham minus 1,13%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,01%. Chief Investment Officer (CIO) Mandiri Manajemen Investasi Priyo Santoso memaparkan, reksadana dengan efek asing memiliki keunggulan. Saat pasar domestik turun, masih ada penopang kinerja efek di luar negeri. Tak heran, ASEAN 5 mampu membagikan return 22,07% sepanjang tahun lalu.