KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana indeks sejauh ini belum membuahkan hasil yang memuaskan. Merujuk data dari Infovesta Utama, secara year to date, hampir seluruh reksadana indeks membukukan kinerja negatif, bahkan banyak yang turun hingga double digit. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja IHSG yang secara ytd hanya -0,27% saja. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana indeks bisa tertinggal jauh dibanding kinerja IHSG. Lantaran pada tahun ini pergerakan IHSG didorong oleh saham-saham dari sektor teknologi dan bank digital. Sementara saham-saham blue chip yang biasanya jadi penggerak IHSG justru underperformed. “Tak mengherankan jika pada akhirnya kinerja reksadana indeks ini rata-rata kinerjanya kurang baik. Pergerakan IHSG saat ini menjadi problem, karena saham-saham sektor teknologi dan bank digital tidak termasuk dalam indeks, Manajer Investasi pada akhirnya tidak bisa melakukan penyesuaian portofolio untuk mengekor kinerja IHSG,” kata Wawan kepada Kontan.co.id, Rabu (28/7).
Reksadana indeks akan membaik saat aktivitas ekonomi kembali seperti kuartal I
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana indeks sejauh ini belum membuahkan hasil yang memuaskan. Merujuk data dari Infovesta Utama, secara year to date, hampir seluruh reksadana indeks membukukan kinerja negatif, bahkan banyak yang turun hingga double digit. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja IHSG yang secara ytd hanya -0,27% saja. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana indeks bisa tertinggal jauh dibanding kinerja IHSG. Lantaran pada tahun ini pergerakan IHSG didorong oleh saham-saham dari sektor teknologi dan bank digital. Sementara saham-saham blue chip yang biasanya jadi penggerak IHSG justru underperformed. “Tak mengherankan jika pada akhirnya kinerja reksadana indeks ini rata-rata kinerjanya kurang baik. Pergerakan IHSG saat ini menjadi problem, karena saham-saham sektor teknologi dan bank digital tidak termasuk dalam indeks, Manajer Investasi pada akhirnya tidak bisa melakukan penyesuaian portofolio untuk mengekor kinerja IHSG,” kata Wawan kepada Kontan.co.id, Rabu (28/7).