Reksadana Maybank Dana Berimbang cetak return 15% sejak awal tahun*



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fund Index tercatat turun paling dalam di sepanjang September 2018 dengan penurunan sebesar 0,44% . Di periode yang sama, reksadana Maybank Dana Berimbang dari Maybank Asset Management catatkan penurunan 2,64%. Reksadana campuran ini masih mencatat kenaikan imbal hasil 15,43% sejak awal tahun.

Chief Executive Officer Maybank Asset Management Denny R. Thaher membeberkan reksadana Maybank Dana Berimbang menerapkan strategi portofolio yang menggunakan sistem kuantitatif dalam mengatur alokasi aset di saham, obligasi dan kas.

Maybank Asset Management mengalokasikan porsi saham sebesar 50%-79%. Alasan, Denny menaruh mayoritas aset di saham karena reksadana ini memiliki tujuan untuk memberikan return yang agresif. Namun, pengelolaan aset tetap mampu menjaga kapabilitas untuk mengurangi efek dari market drawdown.


"Saham yang dipilih berdasarkan kombinasi style antara growth, trend dan mean-reversion tanpa batasan kategori saham," kata Denny, Rabu (3/10).

Berdasarkan Fund Fact Sheet per September 2018 alokasi aset reksadana ini tersebar 69,41% di saham, 21,67% di obligasi, 3,69% di pasar uang serta 5,23% di kas.

Saham yang dipilih mayoritas sebesar 24,71% berada di sektor perbankan dan keuangan. Selanjutnya reksadana ini juga menaruh porsi sebesar 17,29% di sektor perdagangan dan jasa. Isi saham di reksadana ini juga terdiri dari sektor industri dasar, industri barang konsumsi, pertambangan, perdagangan dan jasa, serta pertambangan.

Sementara, strategi reksadana ini dalam mengatur investasi di pasar obligasi adalah memegang hanya 10% obligasi korporasi untuk mengurangi volatilitas dan menaruh sisanya di Surat Utang Negara agar lebih likuid.

Adapun obligasi yang dipilih pada periode September 2018 diantaranya, FR0056, FR0063. Sedangkan efek saham antara lain PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Totalindo Eka Persada (TOPS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Meski per September 2018 rata-rata kinerja reksadana campuran paling lemah, Denny mengatakan akan mempertahakan kinerja positif hingga akhir tahun.

"Proyeksi kami melihat market cenderung range bound dan memperkirakan target imbal hasil masih bisa tumbuh 2%-3% di atas kinerja sejak awal tahun atau tumbuh menjadi 15% di akhir tahun," kata Denny.

Per September reksadana ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp 25,29 miliar.

Ada ralat pada paragraf pertama dan kedelapan artikel ini (Kamis, 4 Oktober 2018 pukul 11.46 WIB). Sebelumnya tertulis:

Paragraf pertama: Kinerja reksadana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fud Index tercatat turun paling dalam di sepanjang September 2018 dengan turun sebesar 0,44%. Namun, di periode yang sama reksadana MAM Dana Berimbang dari Maybank Asset Management berhasil catatkan kinerja tertinggi hingga capai return 11,69%.

Paragraf kedelapan: Adapun obligasi yang dipilih pada periode September 2018 dianatranya, FR0056, FR0063, Obligasi korporasi dari PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Totalindo Eka Persada, dan PT Vale Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi