Reksadana Panin Dana Likuid Syariah catat kinerja tumbuh 2,54% hingga Oktober



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang menjadi salah satu produk investasi yang memiliki kinerja impresif sepanjang tahun ini di tengah ketidakpastian pasar keuangan Indonesia. Panin Dana Likuid Syariah menjadi salah satu produk yang dimaksud.

Produk yang dikelola oleh Panin Asset Management tersebut masih tergolong anyar karena baru diterbitkan pada 18 Januari 2018. Merujuk pada Fund Fact Sheet bulan Oktober, kinerja reksadana ini tumbuh 2,54% sejak pertama kali diluncurkan.

Angka tersebut mulai mendekati perolehan kinerja rata-rata reksadana pasar uang dalam Infovesta Money Market Fund Index yang hingga Oktober mencapai 3,40% year to date (ytd).


Direktur Panin Asset Management, Rudianto menjelaskan, reksadana ini fokus pada investasi deposito bank syariah dan sukuk bertenor kurang dari satu tahun.

Berdasarkan Fund Fact Sheet bulan Oktober, 3 dari 5 besar efek dalam portofolio Panin Dana Likuid Syariah merupakan sukuk korporasi, yakni Sukuk Mudarabah Berkelanjutan I Astra Sedaya II 2018 A, Sukuk Mudarabah Berkelanjutan III Adira Finance II 2018 A, Sukuk Mudarabah Berkelanjutan I Indo Eximbank I 2018 A.

Adapun sisanya adalah deposito BCA Syariah dan deposito Bank Panin Dubai Syariah.

Rudiyanto mengaku, keberadaan sukuk dapat memicu pertumbuhan kinerja yang optimal bagi reksadana ini. Pasalnya, kupon yang ditawarkan sukuk lebih tinggi ketimbang deposito perbankan.

Manajer investasi pun tak sembarangan dalam memilih instrumen sukuk. Aspek peringkat utang penerbit sukuk dan tingkat kupon yang ditawarkan benar-benar diperhatikan. “Kami selektif dalam memilih sukuk karena ketersediaan instrumen tersebut cukup terbatas, utamanya dari korporasi,” ungkap Rudiyanto pekan lalu.

Sedangkan dalam memilih instrumen deposito, manajer investasi fokus pada deposito yang diterbitkan bank-bank syariah dari BUKU III. Bank syariah sendiri disebut-sebut banyak yang masuk kategori tersebut.

Deposito pun dinilai cukup memberi pengaruh positif bagi kinerja Panin Dana Likuid Syariah. Sebab, bunga deposito perlahan sudah mengalami kenaikan seiring meningkatnya suku bunga acuan.

Hanya saja, Rudiyanto bilang, potensi imbal hasil deposito bank syariah dan bank konvensional saat ini tidak jauh berbeda. Hal ini disinyalir sebagai dampak mulai berlebihnya likuiditas di sejumlah bank syariah.

Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan memprioritaskan terlebih dahulu pertumbuhan dana kelolaan Panin Dana Likuid Syariah. Maklum, sebagai produk yang tergolong baru, dana kelolaan reksadana ini baru mencapai Rp 10,60 miliar.

Salah satu upayanya adalah menjaring lebih banyak investor untuk membeli Panin Dana Likuid Syariah. Manajer investasi pun menetapkan biaya investasi minimum yang cukup rendah untuk produk tersebut, yakni sebesar Rp 10.000. “Kami berharap reksadana ini bisa dimiliki banyak investor ritel maupun institusi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia