Reksadana pasar uang berpotensi membukukan return 6% di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang berhasil menjadi jawara pada tahun 2018 di tengah maraknya sentimen negatif yang menghantam pasar saham dan obligasi dalam negeri. Reksadana ini pun berpeluang mencatatkan kinerja yang lebih baik sepanjang tahun 2019.

Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja rata-rata reksadana pasar uang di Infovesta Money Market Fund Index tumbuh 4,18% (ytd) sepanjang tahun lalu. Reksadana pasar uang menjadi satu-satu jenis reksadana yang mencatatkan pertumbuhan kinerja positif.

Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan, reksadana pasar uang tergolong stabil dari segi kinerja sepanjang tahun ini lantaran aset dasarnya berupa deposito. Instrumen ini tidak terpapar sentimen negatif sebagaimana yang terjadi di pasar saham maupun obligasi.


Memang, reksadana ini juga memiliki aset berupa obligasi. Namun, obligasi yang terdapat dalam portofolio reksadana tersebut hanya bertenor kurang dari satu tahun. Obligasi seperti ini tidak mengalami volatilitas harga yang signifikan bila dibandingkan dengan seri bertenor lebih panjang.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyebut, tren kenaikan suku bunga acuan turut mendongkrak kinerja reksadana pasar uang sepanjang tahun lalu. Sebab, kenaikan tersebut turut diikuti kenaikan suku bunga deposito yang menjadi aset dasar reksadana ini.

Di saat bersamaan, kenaikan suku bunga acuan justru berdampak negatif terhadap harga obligasi sehingga mempengaruhi kinerja reksadana pendapatan tetap dan campuran. “Ini membuat reksadana pasar uang terus dilirik oleh investor sepanjang tahun lalu,” kata Wawan, Rabu (2/1).

Tren kinerja positif reksadana pasar uang sangat mungkin berlanjut pada tahun ini. Terlebih lagi, kenaikan suku bunga acuan diprediksi masih bisa terjadi sebanyak dua kali sepanjang 2019.

Wawan pun memperkirakan reksadana pasar uang berpotensi mencatatkan pertumbuhan kinerja rata-rata sebesar 5,5%-6% pada tahun ini.

Senada, Soni menilai, selama suku bunga acuan tidak menurun, kinerja reksadana pasar uang akan stabil di level positif. Hanya saja, berkurangnya agresivitas kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini berpotensi membuat kondisi pasar saham dan obligasi lebih stabil sepanjang tahun ini.

“Kemungkinan kinerja reksadana berbasis saham dan obligasi bisa melampaui reksadana pasar uang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat