JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin, Kamis (11/7), bakal berefek pada reksadana pasar uang. Kenaikan suku bunga ini akan turut mengerek naik bunga deposito dan menambah return produk investasi berbasis pasar uang, termasuk reksadana pasar uang. Meski demikian, hal tersebut belum tampak saat ini. Bahkan, kenaikan BI rate hanya berpengaruh netral. Sebab, selain deposito, aset dasar reksadana pasar uang terdiri atas obligasi yang nilainya bisa berubah sewaktu-waktu. Analis Senior PT Finera Prosperindo, Edbert Suryajaya mengatakan, dana kelolaan dan unit penyertaan reksadana pasar uang bertumbuh di bulan Juli ini meski pertumbuhannya tidak signifikan. Ia menambahkan, pada akhir Juni, terdapat perusahaan yang melakukan tutup buku tengah tahun. Hal ini menyebabkan perusahaan melakukan redemption pada akhir Juni untuk membayar sejumlah kewajiban.
Reksadana pasar uang bisa dilirik
JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin, Kamis (11/7), bakal berefek pada reksadana pasar uang. Kenaikan suku bunga ini akan turut mengerek naik bunga deposito dan menambah return produk investasi berbasis pasar uang, termasuk reksadana pasar uang. Meski demikian, hal tersebut belum tampak saat ini. Bahkan, kenaikan BI rate hanya berpengaruh netral. Sebab, selain deposito, aset dasar reksadana pasar uang terdiri atas obligasi yang nilainya bisa berubah sewaktu-waktu. Analis Senior PT Finera Prosperindo, Edbert Suryajaya mengatakan, dana kelolaan dan unit penyertaan reksadana pasar uang bertumbuh di bulan Juli ini meski pertumbuhannya tidak signifikan. Ia menambahkan, pada akhir Juni, terdapat perusahaan yang melakukan tutup buku tengah tahun. Hal ini menyebabkan perusahaan melakukan redemption pada akhir Juni untuk membayar sejumlah kewajiban.