Reksadana pasar uang dinilai sebagai instrumen yang aman dan menguntungkan saat ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah carut-marut dunia investasi yang terimbas dari pandemi virus corona, investor harus lebih jeli dalam mengatur portofolio investasi. Dalam memilih instrumen, investor juga tengah dihadapkan dengan keadaan yang sulit karena ketidakpastian dan belum terlihatnya titik terang.

Meski demikian, Chief Executive Officer Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P Tamba menyebut, strategi untuk defense adalah pilihan yang paling menarik. Maksudnya, investor harus fokus pada kualitas instrumen investasi yang moderate, low risk, dan likuiditas yang tinggi.

“Kan sempat saat itu trennya cash is the king, tapi kalau di dunia reksadana, saat ini adalah reksadana money market is king. Soalnya reksadana ini bisa berikan upside dibanding produk deposito dari segi return,” jelas Marsangap dalam video conference Jumat (15/5).


Baca Juga: DIM menyusun ulang strategi penerbitan produk baru imbas dari pandemi corona

Marsangap menambahkan, untuk jangka pendek, reksadana pasar uang juga bisa dicairkan sewaktu-waktu sehingga tetap bisa menjaga likuiditas investor. Oleh karena itu, reksadana pasar uang dinilai jadi pilihan investasi yang lebih baik dibanding deposito atau memegang uang tunai.

Sementara untuk investasi dengan jangka panjang, Marsangap masih melihat reksadana saham sebagai pilihan yang menarik. Terlebih perkembangan dunia saham di Indonesia masih sangat potensial. Ditambah lagi, secara year to date, Marsangap menilai valuasi saham diskonnya sudah 30%

“Situasi saat ini tidak bisa ditebak dan belum kelihatan titik terangnya sehingga agak sulit mencernanya. Namun, jika virus ini bisa ditangani dalam waktu yang tidak berlarut-larut, prospek growth dunia saham di Indonesia masih yang terbaik di dunia, oleh sebab itu secara jangka panjang saham jadi pilihan menarik,” tutup Marsangap.

Baca Juga: Di tengah pandemi corona, dana kelolaan Danareksa Investment naik 4% hingga April

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati