Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Jawara Hingga Juli, Reksadana Saham Mulai Bangkit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap bertengger sebagai jawara sepanjang tujuh bulan pertama 2023. Hal ini terlihat dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index yang mencatatkan return paling tinggi, yakni 3,90% secara year to date (YtD) hingga Juli 2023. 

Disusul Infovesta 90 Money Market Fund Index (reksadana pasar uang) dengan return 2,24%, Infovesta 90 Balanced Fund Index (reksadana campuran) 2,80%, dan Infovesta 90 Equity Fund Index (reksadana saham) dengan return 1,20%. 

Namun, secara bulanan, reksadana saham justru mencatatkan kinerja paling tinggi dengan kenaikan 1,60% dibandingkan bulan Juni 2023. Disusul oleh reksadana campuran dengan kenaikan return 1,10% dan pasar uang 0,35%. Return reksadana pendapatan tetap justru membukukan kenaikan terendah, yakni hanya sebesar 0,27% dibandingkan Juni 2023. 


Baca Juga: Dana Kelolaan Bahana TCW Naik 11,8% Menjadi Rp 54,23 Triliun di Semester I 2023

Research & Consulting Manager PT Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro mengatakan, penguatan reksadana saham pada Juli 2023 paling maksimal karena dipacu oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak positif hingga 4,04%.

"Penguatan didorong oleh saham-saham energi dan barang baku yang mengalami rebound teknikal, sebab ada penurunan yang cukup dalam sejak Mei 2023," kata Nicodimus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/8).

Kondisi fundamental domestik yang tetap terjaga juga mendorong saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps), khususnya perbankan melanjutkan penguatannya. Bahkan, saham-saham tersebut sempat menyentuh harga all-time high (ATH). 

Di sisi lain, penguatan pasar obligasi untuk bulan Juli 2023 relatif terbatas. Hal ini tercermin dari Infovesta Government Bond Index yang hanya naik 0,23% dalam sebulan.

Baca Juga: Kinerja Pasar Obligasi Indonesia Masih Positif Sepanjang Semester I

Menilik lebih jauh data Infovesta, tiga reksadana tetap yang mencatatkan kinerja paling tinggi sejak awal tahun adalah Foster Fixed Income, Bahana Prime Income Fund, dan Manulife Dana Tetap Utama dengan return masing-masing sebesar 9,56%, 9,22%, dan 8,40%. 

Berdasarkan fund fact sheet produk-produk tersebut yang tertera di Bareksa, Foster Fixed Income menempatkan 96% dana investasi di SBSN Seri PBS005. Kemudian, Bahana Prime Income Fund 100% berinvestasi di obligasi pemerintah, sementara Manulife Dana Tetap Utama menempatkan 99,75% dananya di obligasi pemerintah dan 0,25% di instrumen pasar uang.

Sementara itu, di tengah lemahnya return reksadana saham secara YtD, ada produk-produk reksadana saham yang mencatatkan return hingga double digit. Beberapa di antaranya adalah Cipta Ovo Ekuitas, Cipta Saham Unggulan Syariah, Cipta Saham Unggulan, dan TRIM Kapital Plus. 

Baca Juga: Prospek Kinerja Reksadana Pasar Uang Saat Bunga Stabil

Tiga produk yang dikelola Ciptadana Asset Management menempatkan dananya lebih dari 92% di saham dan sisanya di pasar uang serta kas/setara kas. Kemudian, satu produk yang dikelola Trimegah Asset Management menaruh dananya sekitar 89% di saham dan sisanya di obligasi serta lainnya. 

Dana tersebut ditempatkan di berbagai saham yang berasal dari beragam sektor. Mulai dari multifinance, perbankan, consumer goods, retail, kesehatan, media, telekomunikasi, hingga otomotif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati