Reksadana Pendapatan Tetap Mendominasi di Bulan Januari 2023, Ini Sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan reksadana pada bulan Januari 2023 tercatat meningkat menjadi Rp 512,76 triliun. Angka tersebut naik Rp 4,57 triliun dari bulan Desember 2022 yang tercatat Rp 508,19 triliun.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, kenaikan dana kelolaan reksadana bulan ini masih disebabkan oleh sentimen eksternal. Reza mengatakan, kenaikan dana kelolaan reksadana bulan Januari 2023 merupakan dampak dari The Fed yang tidak lagi terlalu agresif menaikkan suku bunga.

“Akhirnya, banyak investor yang masih wait and see untuk berinvestasi dan membuat mereka cenderung memilih melakukan pembelian pada reksadana dibandingkan instrumen investasi lain,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (10/2).


Baca Juga: Prospek Reksadana Pendapatan Tetap Positif di Tahun 2023, Ini Sentimennya

Sementara, perolehan Reksadana Pendapatan Tetap yang mendominasi dana kelolaan reksadana bulan ini disebabkan oleh aliran masuk dana asing (inflow) ke Indonesia. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Reksadana Pendapatan Tetap menyumbang 27,95% dari total dana kelolaan bulan Januari 2023, dengan total Rp 143,34 triliun.

“Pada tahun 2023, harga obligasi terus naik, tercermin dari Indonesia Composite Bond Index (ICBI). Penguatan harga ini pun didukung oleh inflow asing ke Indonesia,” paparnya.

Hal tersebut, kata Reza, juga menyusul ekspektasi The Fed yang bakal menyudahi kenaikan suku bunga secara lebih agresif pada tahun 2023.

“Kondisi tersebut mendorong investor asing mulai melirik emerging market, terutama Indonesia yang memiliki tingkat yield baik dan spread yang masih tinggi,” ungkapnya.

Terkait tren reksadana di tahun 2023, Reza memprediksi, pasar masih akan wait and see dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed.

“Reksadana Pendapatan Tetap masih akan tetap menarik untuk dicermati di tahun 2023,” tuturnya.

Reza mengatakan, dana kelolaan reksadana HPAM naik sekitar Rp 400 miliar menjadi Rp 8,4 triliun selama bulan Januari 2023.

Baca Juga: AUM Reksadana Naik pada Januari 2023, Ini Trennya Tahun Ini

“Sentimen yang mempengaruhi adalah kenaikan harga net asset value (NAV) yang mencetak return hingga 3,99%. Selain itu, adanya penambahan dana dari investor HPAM,” ungkapnya.

Menurut Reza, meskipun Reksadana Pendapatan Tetap secara umum naik, tetapi jenis reksadana yang mengalami kenaikan secara signifikan di HPAM pada bulan Januari 2023 adalah Reksadana Saham yang naik 3,99% dalam sebulan ini.

“Penyebab kenaikan Reksadana Saham di HPAM ialah melonjaknya stock pick yg ada pada portofolio reksadana Ultima Ekuitas 1,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .