Reksadana saham anyar Henan Putihrai sukses lampaui IHSG



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Usia produk memang baru dua bulan. Namun, itu bukan menjadi penghalang bagi HPAM Ekuitas Progresif untuk mencetak imbal hasil optimal.

Sebagai informasi, per 31 Januari lalu, reksadana saham ini mampu member imbal hasil sebesar 4,03%. Di saat yang sama, angka ini melampaui perolehan imbal hasil indeks acuannya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya sampai 3,91%.

Reza Fahmi Riawan, Head of Businees Development Division Henan Putihrai Asset Management mengatakan, reksadana yang diluncurkan 15 Desember 2017 tersebut fokus pada saham yang paling likuid dan secara dinamis menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan pasar.


“Kami selalu melihat emiten yang bagus secara fundamental dengan tata kelola perusahaan yang baik,” katanya. Selain itu, dalam memilih emiten, pihak HPAM juga mempertimbangkan faktor barrier to entry dan siklus pergerakan sahamnya.

Agar kinerja HPAM Ekuitas Progresif optimal, Reza menyebut pihaknya mengkombinasikan saham-saham berkapitalisasi besar maupun berkapitalisasi kecil sesuai kebutuhan. Saham-saham yang terdapat dalam portofolio reksadana ini pun terus disesuaikan kembali setiap bulan.

Ia menyebut, saat ini alokasi saham dalam portofolio HPAM Ekuitas Progresif mencapai 99%. Adapun sisanya dialokasikan pada efek deposito sebagai upaya menjaga likuiditas produk.

Dari total saham yang berada dalam portofolio reksadana tersebut, 26% di antaranya berasal dari sektor consumer goods, kemudian diikuti oleh sektor pertambangan 17%, trade & service 13%, infrastruktur 12%, dan industri dasar 11%.

Adapun 5 besar efek saham yang dimiliki oleh HPAM Ekuitas Progresif adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Barito Pasific Tbk (BRPT), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Asal tidak ada hambatan di luar ekspektasi, Reza yakin kinerja HPAM Ekuitas Progresif dapat terus di atas indeks acuannya hingga akhir tahun.

Perlu diketahui, investor yang berminat untuk membeli reksadana ini dapat menyiapakan modal investasi minimal sebesar Rp 500.000, sementara minimum pembelian selanjutnya Rp 100.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia