KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham mulai memperlihatkan kebangkitan di awal semester kedua 2023. Pada bulan Juli tahun ini, Infovesta 90 Equity Fund Index mencatatkan kinerja paling tinggi dengan kenaikan return 1,60% dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal, secara year to date (YtD), reksadana saham justru memberikan return terendah dibanding yang lainnya, yakni hanya 1,20%. Research & Consulting Manager PT Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro melihat, untuk paruh kedua tahun ini, reksadana saham kian menunjukkan tajinya dengan potensi penguatan yang lebih tinggi dibandingkan kinerja semester 1. Hal ini sejalan dengan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bakal lebih bullish. Faktor pendukungnya berasal dari beberapa aspek, yaitu semakin terkendalinya inflasi Indonesia, kebijakan moneter Bank Indonesia yang terus konsisten, serta tingkat suku bunga acuan The Fed yang diperkirakan sudah mencapai puncaknya. "Momentum kampanye pemilihan umum juga akan menggerakkan saham-saham domestik," kata Nico saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/8).
Reksadana Saham Bangkit pada Awal Semester II-2023, Simak Faktor Pendukungnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham mulai memperlihatkan kebangkitan di awal semester kedua 2023. Pada bulan Juli tahun ini, Infovesta 90 Equity Fund Index mencatatkan kinerja paling tinggi dengan kenaikan return 1,60% dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal, secara year to date (YtD), reksadana saham justru memberikan return terendah dibanding yang lainnya, yakni hanya 1,20%. Research & Consulting Manager PT Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro melihat, untuk paruh kedua tahun ini, reksadana saham kian menunjukkan tajinya dengan potensi penguatan yang lebih tinggi dibandingkan kinerja semester 1. Hal ini sejalan dengan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bakal lebih bullish. Faktor pendukungnya berasal dari beberapa aspek, yaitu semakin terkendalinya inflasi Indonesia, kebijakan moneter Bank Indonesia yang terus konsisten, serta tingkat suku bunga acuan The Fed yang diperkirakan sudah mencapai puncaknya. "Momentum kampanye pemilihan umum juga akan menggerakkan saham-saham domestik," kata Nico saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/8).