Reksadana saham berhasil jadi reksadana terbaik sepanjang Juli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham berhasil menjadi reksadana dengan kinerja paling moncer sepanjang Juli kemarin. Hal ini tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index yang berhasil tumbuh 2,98% dalam sebulan terakhir. Tapi secara year to date (ytd), reksadana saham masih minus 19,80%.

Head of Investment Research Infovesta Utawa Wawan Hendrayana mengatakan, membaiknya kinerja reksadana saham tidak terlepas dari juga membaiknya kinerja IHSG dalam sebulan terakhir. Asal tahu saja, selama Juli, IHSG menguat 4,98%.

"Kenaikan IHSG dipengaruhi oleh penurunan suku bunga acuan dan adanya ekspektasi ekonomi kembali berputar telah membuat IHSG naik hampir 5%. Pada akhinya ini berdampak langsung terhadap kinerja reksadana saham sehingga membuatnya menjadi peringkat satu pada Juli," jelas Wawan kepada Kontan.co.id, Senin (3/8).

Baca Juga: IHSG naik di pekan lalu, kinerja reksadana saham terungkit

Setelah reksadana saham, di peringkat kedua terdapat reksadana campuran yang tercermin dari Infovesta 90 Balanced Fund Index yang tumbuh 2,43%. Kemudian ada reksadana pendapatan tetap di peringkat ketiga, setelah Infovesta 90 Fixed Income Fund Index tumbuh 1,97%.

Sementara reksadana pasar uang yang tercermin dari Infovesta 90 Money Market Fund Index hanya tumbuh 0,39% dan menjadikannya di peringkat terakhir. Wawan mengatakan kinerja bulanan reksadana pasar uang menurun terkait dengan suku bunga deposito yang juga turun.

Wawan melihat reksadana pendapatan tetap masih akan menjadi reksadana dengan proyeksi kinerja paling menjanjikan. Pasalnya, reksadana pendapatan tetap memiliki angka pertumbuhan terbaik yakni 4,43% sejak awal tahun.

Baca Juga: Saham-saham yang diborong asing bisa ikut dilirik

"Reksadana pendapatan tetap jadi yang paling diunggulkan untuk bisa optimal dari sisi risiko, terutama untuk (reksadana pendapatan tetap) yang isinya SUN. Walau selama Juli reksadana saham paling tinggi, namun di tahun 2020 tetap akan negatif dan IHSG diperkirakan kembali ke level 5.400-5.500 hingga akhir tahun," tambah Wawan.

Dengan kondisi seperti saat ini, Wawan menyebut keranjang investasi dengan formasi 5-3-2 masih relevan bagi investor. Wawan merekomendasikan, 50% pada berbasis obligasi, 30% pada pasar uang untuk menjaga likuiditas dan 20% pada reksadana saham untuk investasi jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati