Reksadana saham diprediksi masih unggul di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2017 reksadana saham berhasil menorehkan kinerja tertinggi. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, indeks reksadana saham yang tercermin dari Infovesta Equity Fund Index mencatatkan kinerja 11,25% secara year to date (ytd) Sebelumnya, selama beberapa bulan kinerja reksadana saham selalu kalah dari reksadana pendapatan tetap. Namun, di pengujung tahun reksadana saham berhasil menggenjot kinerja. Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, indeks reksadana saham berhasil unggul didorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 6,78% secara month on month (mom). Alhasil indeks reksadana saham mengekor kinerja 5,46% secara mom dan berhasil mengalahkan indeks reksadana pendapatan tetap yang sebesar 10,72% secara ytd.

Sementara, indeks reksadana campuran membukukan kinerja 9,52%. Sedangkan, indeks reksadana pasar uang membukukan kinerja 4,48%. "Karena saham-saham kapitalisasi besar memang naik tinggi maka IHSG dan reksadana saham ikut naik," kata Wawan, Selasa (2/1). Menurut wawan, saham berkapitalisasi besar bisa mencatatkan kinerja positif juga karena didorong window dressing. "Hal ini yang menyebabkan reksadana saham akhirnya bisa melewati kinerja reksadana pendapatan tetap," kata Wawan. Pada 2018, Wawan memproyeksikan reksadana saham bisa kembali unggul. Hal ini didukung kinerja reksadana pendapatan tetap untuk berkinerja tinggi tertahan kemungkinan suku bunga turun yang terbatas di tahun ini. Wawan memprediksikan rata-rata indeks reksadana pendapatan tetap mencatatkan kinerja 6%-7% di tahun ini. Sementara, Wawan menargetkan IHSG bisa tumbuh 10%. "Kalau kita lihat di Novemver 2017 rata-rata reksadana saham bisa mengekor IHSG maka target imbal hasil reksadana saham juga 10%," kata Wawan. Target tersebut bisa diraih asalahkan para manajer investasi tidak meracik portofolio reksadana saham yang jauh dari IHSG. Investment Director PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana optimistis tahun depan IHSG bisa berkinerja cukup baik di sekitar 6%-8%. Ekspektasi yang lebih rendah ini karena menurut Jemmy memasuki semester II 2018 dimana jelang Pemilu dan tahun politik, biasanya bisa mempengaruhi bursa saham.

"Sesaat masih optimis IHSG bisa sentuh level 7.000 tetapi ada kemungkinan bisa turun lagi pada waktu second half," kata Jemmy. Meski begitu, Jemmy memproyeksikan return reksadana Sucorinvest Equity Fund mencapai 20%. Tercatat, kinerja Sucorinvest Equity Fund sepanjang 2017 mencapai 26,39%. Wawan mengatakan bagi reksadana pendapatan tetap diperkirakan tidak bisa mencatatkan kinerja cemerlang seperti tahun ini. Penyebabnya, kemungkinan suku bunga turun sangat terbatas. "Kita bahkan bisa naik suku bunga kalau benar The Fed di tahun ini menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali, faktor ini yang justru menahan kinerja reksadana pendapatan tetap," kata Wawan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini