KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tertekannya kinerja reksadana saham secara industri, produk reksadana saham Henan Putihrai Asset Management (HPAM) berhasil mencetak kinerja yang apik. Sejak awal tahun hingga Oktober 2024, HPAM Syariah Ekuitas mencatatkan return hingga 30,38% (YtD). Kemudian, HPAM Ekuitas Syariah Berkah mencetak yield sebesar 27,07% YtD. Sedangkan secara industri reksadana saham kinerjanya mencatatkan penurunan paling besar diantara kategori lainnya. Menurut data Infovesta, per Oktober 2024, industri indeks reksadana saham turun sebesar 2,51% (YTD).
Baca Juga: Banyak Manajer Investasi Hengkang, Tergerus Aturan Unitlink? Head of Business Development Division PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) menjelaskan pihaknya mampu mencapai
return yang maksimal karena strategi untuk fokus kepada perusahaan dengan fundamental yang kuat dan berbasis pertumbuhan jangka panjang. "Kami menerapkan strategi
long bias serta diversifikasi yang optimal, termasuk seleksi saham yang ketat dan manajemen risiko yang efektif," jelas Reza kepada KONTAN, Selasa (5/11). Selain itu, Reza menjelaskan bahwa reksadana saham di Henan Asset tidak terpengaruh oleh saham-saham perbankan konvensional yang sering kali lebih volatil. Ini karena HPAM fokus pada saham perbankan syariah yang memberikan kinerja lebih konsisten. Berdasarkan fund fact sheet perusahaan, kedua produk tersebut berisikan saham dari sejumlah sektor seperti energi, perbankan syariah, consumer cyclical, dan industri yang memiliki prospek positif.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Jadi Primadona Adapun
underlying asset HPAM Syariah Ekuitas AMMN, BRPT, EXCL, ICBP, MDK, MPMX, MTEL, SRTG, SSIA. Sedangkan
underlying saham HPAM Ekuitas Syariah Berkah adalah AKRA, AMMN, KPIG, MTEL, PGEO, PRDA, PWON, SRTG, SSIA, TPIA. "Beberapa top
holding dalam universe kami termasuk AMMN, TD - Bank Panin Syariah, BRPT, EXCL, ICBP, MDKA, MPMX, MTEL, dan SRTG," sebut Reza. Ke depan, Reza mengaku masih akan menggunakan strategi yang sama dan masih menyasar sektor yang telah disebutkan. Ia pun tetap optimistis terhadap prospek positif reksadana saham pada 2025.
Baca Juga: Ini Alasan SBN Ritel Tetap Diminati Walau Tren Suku Bunga Rendah Dimulai Reza meyakini sektor-sektor tersebut punya potensi pertumbuhan yang baik didukung oleh regulasi. Selain itu, tingkat
competitiveness yang tinggi dan rata-rata emiten sektor tersebut mempunyai laporan keuangan yang positif, serta memiliki chain korporasi yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli