Reksadana saham keok, Archipelago Equity Growth justru raih return 17,37%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kinerja rata-rata reksadana saham yang menurun, produk Archipelago Equity Growth besutan PT Archipelago Asset Management berhasil menorehkan kinerja sebesar 17,37%.

Perolehan kinerja tersebut membawa reksadana ini menempati posisi keempat reksadana saham dengan kinerja tertinggi berdasarkan dafar kinerja reksadana Infovesta Utama hingga 29 Maret 2018. Sebagai perbandingan, kinerja indeks reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index tercatat turun 0,79% year to date (ytd).

Effendi Hasim Head of Investment Archipelago Asset Management mengatakan, strategi pemilihan saham pada portofolio reksadana ini difokuskan pada saham yang secara fundamental kuat, likuid di pasar dan memiliki rencana atau aksi korporasi yang jelas di masa mendatang.


Reksadana ini bisa berkinerja positif karena Archipelago  menempatkan dana investasi di saham super blue chip dalam jangka waktu pendek. Sedangkan, sebagian dana investasi ditempatkan dalam saham middle cap dan small cap dalam waktu yang lebih panjang.

Strategi itu diterapkan agar kinerja reksadana ini tidak ikut terseret lebih dalam ketika pergerakan pasar saham sagant sensitif dirasakan oleh saham super blue chip yang berkapitalisasi besar. "Pengalaman kami, jauh lebih menguntungkan dengan strategi tersebut, jangan terlalu confident masuk ke saham berkapitalisasi besar, ketika pasar jatuh, ini bisa membuat kinerja jauh tertinggal," kata Effendi, Selasa (3/4).

Effendi optimistis kinerja reksadana saham bisa positif hingga akhir tahun ini. Kinerja yang turun saat ini bisa dimanfaatkan untuk membeli saham yang bagus dengan harga murah. "Kinerja ke depan masih positif walaupun fluktuasi pasti akan terjadi," katanya.

Reksadana ini mengoleksi mayoritas saham di sektor perbankan, infrastruktur dan pertambangan. Effendi memproyeksikan imbal hasil reksadana ini hingga akhir tahun bisa mencapai sekitar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini