JAKARTA. Reksadana berbasis saham mencatat kinerja tinggi tahun ini. PT Infovesta Utama mencatat, rata-rata
return reksadana saham atau Indeks Reksadana Saham sebesar 10,64% sejak akhir 2013 hingga 22 Maret. Angka ini mengungguli indeks harga saham gabungan (IHSG). Villia Wati, Analis PT Infovesta mengatakan, kinerja rata-rata reksadana saham ditopang oleh kemampuan manajer investasi dalam memilih sektor saham serta alokasi portofolio yang dominan pada sektor-sektor berkinerja di atas IHSG seperti properti, perbankan dan perdagangan. "Selain itu, jumlah reksadana berkinerja di atas IHSG lebih banyak, sehingga kinerja secara rata-rata juga mengungguli IHSG," tutur Vilia kepada KONTAN, Kamis (28/3). Vilia menduga, kinerja reksadana saham masih akan cerah seiring kinerja IHSG yang berpotensi menguat. Kendati demikian, ada ancaman koreksi jangka pendek di pasar saham. "Namun, karena reksadana merupakan investasi jangka panjang, maka koreksi bursa yang terjadi justru menjadi peluang bagi investor untuk masuk dengan harga yang lebih rendah," tutur Vilia.
Vilia mengatakan, sejumlah saham berpotensi mencatat pertumbuhan tahun ini. Diantaranya, saham-saham sektor perbankan yang ditopang oleh potensi pertumbuhan kredit. Saham sektor konsumsi juga berprospek bagus, seiring pertumbuhan kelas menengah dan kenaikan daya beli masyarakat. "Semakin maraknya proyek infrastruktur dari pemerintah merupakan salah satu faktor yang menjadikan sektor kontruksi cukup menjanjikan," tutur dia. Dua reksadana milik PT Pratama Capital Asset Management mencatat kinerja tertinggi. Pratama Equity mencetak
return 32,68% dan Pratama Saham memberi
return 29,69%. Direktur PT Emco Asset Management Hans Kwee mengatakan, sejak awal tahun pihaknya mengincar saham-saham di sektor properti, infrastruktur, dan keuangan. Untuk memberikan
return tinggi, pihaknya juga masuk ke saham-saham yang berpotensi memiliki pertumbuhan tinggi. "Kami juga melihat secara fundamental perusahaan. Selain itu, kami mengambil saham-saham dengan aksi korporasi merger dan akusisi serta memberikan dividen besar," papar Hans.
Reksadana saham olahan Emco, yakni Emco Growth Fund menempati posisi keempat dengan
return 27,65%. Beberapa saham yang menjadi pilihan antara lain PT Multipolar Tbk (MLPL), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), dan PT Astra Graphia Tbk (ASGR). Tahun ini, Emco menargetkan dana kelolan mencapai Rp 1 triliun. Saat ini, total dana kelolaan mencapai sekitar Rp 200 miliar. PT Samuel Aset Manajemen (SAM) memiliki strategi rotasi saham dari yang sudah berada di atas nilai wajar ke saham-saham yang berpotensi menguat. "Target kami menyesuaikan risiko dengan
return," tutur Agus Yanuar, Presiden Direktur SAM. Produk SAM, Sam Indonesian Equity Fund mencetak
return 20,37% sejak akhir 2012. Agus mengatakan,
return produk tersebut mencapai 27,34% secara
year to date hingga 27 Maret 2013. "
Return tersebut di atas target kami dan lebih unggul daripada IHSG hingga 27 Maret yang 14,16%," papar Agus.
Return Tertinggi 10 Reksadana Saham |
No | Produk | Return Ytd (22/3) |
1 | Pratama Equity | 32,68% |
2 | Pratama Saham | 29,69% |
3 | Millenium Equity | 27,65% |
4 | Emco Growth Fund | 25,32% |
5 | Simas Danamas Saham | 22,92% |
6 | Dana Pratama Ekuitas | 21,70% |
7 | Sam Indonesia Equity Fund | 20,37% |
8 | AAA Blue Chip Value Fund 2 | 20,09% |
9 | HPAM Ultima Ekuitas 1 | 19,87% |
10 | Syailendra Equity Alpha Fund | 19.11% |
Indeks Reksadana Saham | 10.64% |
Indeks Harga Saham Gabungan | 9.42% |
sumber: Infovesta Utama |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati