KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pasar saham bergejolak sepanjang Februari lalu, dana kelolaan atau
asset under management (AUM) reksadana berbasis saham mampu mencatatkan pertumbuhan positif. Infovesta Utama mencatat, dana kelolaan reksadana saham tumbuh 6,38%
month-on-month (mom) dari Rp 135,24 triliun pada Januari tahun ini menjadi Rp 143,87 triliun pada Februari lalu.
Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management Markam Halim menilai, investor justru memanfaatkan koreksi pasar saham untuk membeli produk reksadana saham maupun menambah kepemilikan yang telah ada.
Ini mengingat investor yang membeli reksadana ketika harga murah di tengah koreksi pasar akan meraup unit penyertaan lebih banyak. Selain itu, pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham tak lepas dari faktor pemasaran produk. Dalam hal ini, manajer investasi (MI) mampu menjaga relasi dan mengedukasi investor mengenai strategi investasi yang tepat. "Yang paling penting adalah menjaga performa reksadana saham tersebut di atas IHSG," ungkap Markam, Selasa (13/3).
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, kenaikan nilai dana kelolaan reksadana saham ditunjang membaiknya kinerja rata-rata reksadana itu sepanjang Februari. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,13% pada Februari, imbal hasil rata-rata reksadana berbasis saham, yang tercermin dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, mampu tumbuh 0,04% di periode yang sama. Wawan pun menilai, masih adanya gejolak di pasar saham hingga kini belum menutup peluang pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham. "Asalkan kondisi ekonomi nasional masih stabil, banyak investor berminat membeli reksadana saham," kata dia. Total dana kelolaan
Hingga Februari 2018, total dana kelolaan seluruh produk reksadana sebesar Rp 472,86 triliun. Wawan memprediksi, dana kelolaan reksadana bisa menembus Rp 500 triliun sebelum akhir 2018. Pada Februari lalu, dana kelolaan seluruh reksadana, kecuali reksadana penyertaan terbatas dan reksadana dollar AS, tumbuh 3,02% (mom). Reksadana saham dan reksadana berbasis obligasi masih menjadi penyokong utama pertumbuhan dana kelolaan reksadana keseluruhan. Apalagi, reksadana saham maupun reksadana berbasis obligasi, seperti pendapatan tetap dan terproteksi, memiliki dana kelolaan besar. Wawan optimistis, begitu pasar saham dan obligasi lepas dari sentimen negatif, dana kelolaan reksadana berbasis saham atau obligasi dapat tumbuh secara signifikan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati