Reksadana SAM Mutiara Nusa Campuran melesat 21% sejak awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana campuran menjadi salah satu instrumen investasi yang terkena dampak dari ketidakpastian ekonomi belakangan ini. Kinerja kurang baik reksadana campuran tercermin dari Infovesta 90 Balanced Fund Index. Sejak akhir tahun hingga akhir kuartal III-2020, indeks ini telah mengalami koreksi sedalam 12,38%. 

Kendati kinerja industri reksadana campuran tertekan, nyatanya beberapa reksadana campuran justru mampu mengungguli kinerja indeks acuan tersebut. Salah satunya adalah reksadana SAM Mutiara Nusa Campuran yang dikelola oleh Samuel Aset Manajemen (SAM).

Merujuk data dari Infovesta Utama, sejak awal tahun hingga akhir September kemarin, reksadana SAM Mutiara Nusa Campuran berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 21,02%. Kinerja tersebut merupakan pertumbuhan yang paling tinggi untuk reksadana campuran sejauh ini.

Investment Strategist & Senior Portfolio Manager SAM Gema Darmawan mengungkapkan, sifat reksadana campuran yang punya fleksibilitas tinggi dalam melakukan alokasi aset menjadi salah satu faktor moncernya kinerja SAM Mutiara Nusa Campuran. 

Baca Juga: Memperbanyak aset obligasi jadi kunci Panin AM mengangkat kinerja reksadana campuran

Gema menyebut, pada awal tahun ini, pihaknya menyusun alokasi aset SAM Mutiara Nusa Campuran dengan menjadikan efek berbasis pendapatan tetap dan pasar uang sebagai portofolio mayoritas.

“Jadi ketika terjadi koreksi besar-besaran mulai Maret kemarin, bisa dibilang Nilai Aktiva Bersih (NAB) SAM Mutiara Nusa Campuran cenderung tidak mengalami koreksi. Seiring pulihnya pasar, kami pun menambah porsi alokasi pada efek saham hingga 60-75% dan NAB-nya pun mengalami kenaikan seiring membaiknya sentimen pasar,” ungkap Gema kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).

Dalam penyusunan portofolio SAM Mutiara Nusa Campuran, Gema menyebut SAM menerapkan strategi berbasis pemanfaatan momentum pasar yang dinamis. Oleh sebab itu, pemilihan efek-efek yang likuid menjadi kunci agar alokasi aset bisa lebih fleksibel.

Baca Juga: Kinerja reksadana saham berbalik anjlok pada September

Seperti saat ini misalnya, Gema mengatakan, porsi saham pada SAM Mutiara Nusa Campuran berkisar antara 30-70% menyesuaikan dengan kondisi pasar. Adapun untuk pemilihan sahamnya merupakan perpaduan saham-saham big caps dan mid-caps. Sementara sisanya akan ditempatkan pada SUN dan/atau obligasi korporasi dengan rating minimal AA, serta deposito.

Ke depan, beberapa sentimen yang akan berpengaruh terhadap kinerja reksadana campuran disebut Gema datang dari global maupun domestik. Dari sentimen global berupa proses pemilihan umum Amerika Serikat (AS) dan negosiasi stimulus fiskal AS yang masih menemui jalan buntu. Sementara dari domestik berupa realisasi stimulus dalam negeri dan omnibus law yang berpotensi jadi katalis positif.

“Kami optimistis kinerja reksadana SAM Mutiara Nusa Campuran masih akan tumbuh positif hingga akhir tahun. Dengan asumsi IHSG pada akhir tahun berada di level 5.168-5.602 serta imbal hasil SUN pada 6,7%, kami melihat masih ada potensi imbal hasil sebesar 3%-7% hingga akhir tahun,” pungkas Gema.

Baca Juga: Reksadana Campuran Masih Bisa Mujur di 2020, asalkan Racikannya Manjur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati