Reksadana syariah di penghujung tahun



JAKARTA. Menjelang tutup tahun 2012, manajer investasi (MI) masih gencar meluncurkan produk baru. Kepala Biro Standar Akutansi dan Keterbukaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Etty Retno Wulandari mengatakan, Bapepam-LK tengah memproses enam produk reksadana syariah anyar.

Enam produk reksadana syariah tersebut akan diterbitkan pada tahun ini. Dari enam produk yang akan diluncurkan, empat di antaranya merupakan produk reksadana syariah terproteksi.

Dua produk lainnya merupakan reksadana saham syariah. "Sepanjang 2012 ini sudah ada empat produk syariah baru. Jadi, reksadana baru yang masih diproses akan menambah produk reksadana syariah yang beredar di pasar," tutur Etty, kemarin.


Hingga 21 November 2012, tercatat ada 51 produk reksadana syariah. Jumlah tersebut masih relatif kecil, yakni hanya sekitar 7,42% dibandingkan dengan total reksadana di Indonesia.

Menurut Etty, pangsa pasar dana kelolaan reksadana syariah baru sekitar 3,98% atau senilai Rp 7,26 triliun per 21 November 2012. "Sedangkan market share dana kelolaan reksadana konvensional mencapai 96,02%," ujar dia.

Masih menarik

Kendati demikian, dana kelolaan reksadana syariah mengalami kenaikan dibandingkan akhir 2011 yang sekitar Rp 5,5 triliun. Etty memperkirakan, total dana kelolaan reksadana syariah tahun depan bisa naik menjadi sekitar Rp 8,5 triliun.  PT Samuel Aset Manajemen (SAM) adalah salah satu MI yang  berencana meluncurkan reksadana saham syariah  baru bernama reksadana SAM Sharia Equity Fund.  Direktur Utama SAM Agus Yanuar mengatakan, perusahaannya tengah mengajukan izin ke Bapepam LK. "Kemungkinan pada Desember 2012 atau Januari 2013 sudah bisa terbit," kata Agus.

Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito mengatakan, market share reksadana syariah yang masih mini itu lantaran minimnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah, baik terhadap investor ataupun terhadap MI. Selain itu, pasokan saham syariah maupun sukuk yang menjadi aset dasar reksadana syariah juga masih terbatas.

Padahal, menurut Parto, return reksadana syariah cukup bagus. "Oleh karena itu, pemerintah harus mendorong pertumbuhan reksadana syariah," tutur dia.

Sosialisasi reksadana syariah bisa dioptimalkan kepada organisasi-organisasi masyarakat berbasis agama Islam, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, atau pun organisasi Islam lainnya.

Analis Trimegah Securities Imam MS menilai, prospek reksadana syariah tahun depan masih cukup menarik untuk penempatan dalam jangka menengah dan panjang. Reksadana syariah memberi imbal hasil yang lebih kompetitif dibanding deposito.

Keunggulan lainnya, reksadana ini tidak hanya mengacu pada Jakarta Islamic Indeks (JII), tapi juga bisa mengacu pada daftar efek syariah (DES) yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini