JAKARTA. Para pengamat meramal, prospek reksadana terproteksi bakal suram tahun depan. Sebab, tarif pajak kupon obligasi sebagai aset dasar (underlying asset) reksadana terproteksi akan naik dari 5% menjadi 15% di 2014. Direktur Utama PT Infovesta Utama, Parto Kawito, menduga,insentif pajak obligasi yang akan berakhir di 2014 akan membuat para manajer investasi (MI) berpikir dua kali untuk meluncurkan reksadana jenis ini. Maklum, kenaikan pajak ini akan membuat return reksadana terproteksi semakin tidak menarik di mata investor. Kinerja reksadana terproteksi juga relatif statis. Performa reksadana ini tergantung pada penempatan portofolio dan tidak berubah-ubah hingga masa jatuh tempo. Ini menyebabkan imbal hasil yang ditawarkan tidak semenarik reksadana konvensional.
Reksadana terproteksi kurang berkembang
JAKARTA. Para pengamat meramal, prospek reksadana terproteksi bakal suram tahun depan. Sebab, tarif pajak kupon obligasi sebagai aset dasar (underlying asset) reksadana terproteksi akan naik dari 5% menjadi 15% di 2014. Direktur Utama PT Infovesta Utama, Parto Kawito, menduga,insentif pajak obligasi yang akan berakhir di 2014 akan membuat para manajer investasi (MI) berpikir dua kali untuk meluncurkan reksadana jenis ini. Maklum, kenaikan pajak ini akan membuat return reksadana terproteksi semakin tidak menarik di mata investor. Kinerja reksadana terproteksi juga relatif statis. Performa reksadana ini tergantung pada penempatan portofolio dan tidak berubah-ubah hingga masa jatuh tempo. Ini menyebabkan imbal hasil yang ditawarkan tidak semenarik reksadana konvensional.