Reksadana yang bagikan dividen bisa jadi pilihan investasi di tengah pandemi corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona yang telah mengacaukan kondisi pasar saham, reksadana yang membagikan dividen bisa menjadi pilihan investasi. Biasanya reksadana yang berbasis obligasi seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi merupakan jenis reksadana yang membagikan dividen.

Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM) Farash Farich menyatakan produk reksadana yang membagikan dividen bisa menjadi pilihan. Khususnya bagi investor yang membutuhkan cashflow di tengah pandemi virus corona saat ini.

“Produk ini cocok untuk investor yang membutuhkan cashflow berkala tanpa melakukan redemption. Dividen yang diterima nantinya dapat digunakan investor untuk biaya operasionalnya atau diinvestasikan kembali ke produk lain,” kata Farash saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).

Baca Juga: Dana kelolaan reksadana saham dan pasar uang jatuh paling dalam

Salah satu produk Avrist AM yang membagikan dividen secara periodik adalah Avrist Prime Income Fund. Reksadana pendapatan tetap ini membagikan dividen setiap bulan. Farash menyatakan hingga saat ini, jumlah dividen yang dibagikan tidak banyak mengalami perubahan. Masih sesuai dengan estimasi tingkat imbal hasil ekuivalen dividen tersebut.

“Karena kupon yang diterima dari obligasi yang diterima oleh reksadana di pass-through ke investor setelah dipotong pajak dan biaya reksadana. Avrist Prime Income Fund sendiri punya estimasi yield dari dividen yang dibagikan tahun ini sekitar 8%,” tambah Farash.

Selain itu, Farash juga bilang bahwa Avrist AM masih punya Avrist Sukuk Income Fund dengan estimasi yield dari dividen yang dibagikan tahun ini sekitar 6%. Untuk produk ini, dividen dibagikan setiap tiga bulan sekali.

Sementara itu, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Yulius Manto mengatakan bahwa reksadana terproteksi juga bisa menjadi pilihan. Berbeda dengan reksadana pendapatan tetap yang dividennya bisa naik dan turun, reksadana terproteksi memiliki dividen yang tetap.

“Jadwal pembagian dividen sudah ditetapkan ketika produk itu diluncurkan. Selama nasabah tidak mencairkan di tengah jalan, maka dividen yang telah diindikasikan di awal akan dibayarkan,” kata Yulius.

Baca Juga: Pasar saham fluktuaktif, begini saran para manajer investasi

Yulius menambahkan, pada produk BPAM, dividen yang dibagikan disesuaikan dengan tingkat risiko dari underlyingnya. Semakin besar risiko, maka kupon yang ditawarkan juga akan semakin besar. Risiko tersebut diukur dari rating obligasi.

“Biasanya obligasi dengan rating tertinggi AAA, kuponnya akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan obligasi rating BBB. Di BPAM sendiri saat ini rentang kuponnya sebesar 5,5% - 6.3%,” pungkas Yulius

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi