JAKARTA. Koreksi pasar saham pada pekan lalu memicu kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus sepanjang tahun ini. Di tengah kondisi tak pasti, investor bisa melirik reksadana pendapatan tetap sebagai alternatif. Sejumlah produk reksadana pendapatan tetap yang meluncur tahun ini bisa menjadi pilihan. Misalnya, PT BNI Asset Management yang akan menerbitkan dua reksadana berbasis obligasi. Senior Fund Manager BNI Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, satu produk berisi obligasi korporasi. Sementara produk lain beraset dasar surat utang negara (SUN). Kedua reksadana pendapatan tetap itu akan membagikan return bulanan. Kebijakan ini akan menguntungkan investor yang menginginkan imbal hasil lebih pasti. "Selama ini investor mengeluh jika ingin merealisasikan keuntungan, dana kelolaan reksadana akan terkena imbas turun. Dengan return bulanan, dana kelolaan reksadana tidak akan bergerak," kata Hanif, Rabu (6/5).
Reksadana yang membidik return lebih pasti
JAKARTA. Koreksi pasar saham pada pekan lalu memicu kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus sepanjang tahun ini. Di tengah kondisi tak pasti, investor bisa melirik reksadana pendapatan tetap sebagai alternatif. Sejumlah produk reksadana pendapatan tetap yang meluncur tahun ini bisa menjadi pilihan. Misalnya, PT BNI Asset Management yang akan menerbitkan dua reksadana berbasis obligasi. Senior Fund Manager BNI Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, satu produk berisi obligasi korporasi. Sementara produk lain beraset dasar surat utang negara (SUN). Kedua reksadana pendapatan tetap itu akan membagikan return bulanan. Kebijakan ini akan menguntungkan investor yang menginginkan imbal hasil lebih pasti. "Selama ini investor mengeluh jika ingin merealisasikan keuntungan, dana kelolaan reksadana akan terkena imbas turun. Dengan return bulanan, dana kelolaan reksadana tidak akan bergerak," kata Hanif, Rabu (6/5).