Rekso masih pegang hak Mc Donald's



JAKARTA. Pembelian hak waralaba restoran cepat saji Mc Donald's di kawasan Singapura dan Malaysia oleh Reza Food Services Co. Ltd. selama 20 tahun senilai US$ 400 juta tidak mempengaruhi posisi PT Rekso Nasional Food sebagai pemegang waralaba Mc Donald's di seluruh Indonesia.

Hingga kini, salah satu lini bisnis Grup Sosro ini masih menjadi pemegang waralaba Mc Donald's di Indonesia. "Hanya kami yang memiliki lisensi global," terang Sutji Lantyka, Direktur Komunikasi PT Rekso Nasional Food kepada KONTAN, Jumat (7/10).

Sutji mengungkapkan lisensi tersebut dibeli dari McDonald Corporation Amerika Serikat sejak 2009. Namun, Sutji tidak mengungkapkan batas waktu pemberian hak waralaba tersebut.


Terkait pembelian Reza Food Services yang asal Arab Saudi, menurutnya, kejadian tersebut bisa saja terjadi di satu negara. Yakni ada lebih dari satu pemegang lisensi Mc Donald's di satu negara.

Sejauh ini, Rekso Nasional Food belum berencana ekspansi bisnis lewat cara waralaba. Apalagi jumlah gerai Mc Donald's di Indonesia baru mencapai 171 gerai. Sedangkan kewajiban restoran untuk mewaralabakan ke pihak ketiga, bila sudah mencapai jumlah minimal 200 gerai.

Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan Rekso Nasional Food membuka tawaran waralaba di tanah air. Tapi ia belum bisa mengungkapkan rencana tersebut.

Rekso Nasional Food masih terus berupaya menambah gerai Mc Donald's. Tahun ini, Rekso menargetkan membuka antara 10 gerai sampai 15 gerai. Sejauh ini, sudah ada lima gerai Mc Donald's yang sudah dibuka oleh Rekso.

Nah, Oktober 2016 ini Rekso berencana akan membuka dua gerai Mc Donald's sekaligus. Lagi-lagi Sutji masih belum bersedia membagi informasi soal lokasi dari kedua gerai tersebut.

Begitu soal investasi untuk membuka gerai Mc Donald's ini, ia masih bungkam. Dalam catatan KONTAN, setiap membuka gerai anyar, Rekso lebih memilih gerai dengan bentuk gedung berdiri sendiri alias standing alone ketimbang berada di pusat belanja. "Untuk investasi dan target, kami tidak bisa disclosed," kata Sutji.

Masih dalam catatan KONTAN, perusahaan ini sejatinya menargetkan pertumbuhan bisnis minimal 15% tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini