Reku Cocok untuk Berbagai Kalangan, Ibu Rumah Tangga pun Bisa Mencoba



MOMSMONEY.ID - Kemudahan fitur yang Reku tawarkan membuat semua kalangan sebenarnya bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk jual beli kripto. Termasuk ibu-ibu rumah tangga pun bisa mencobanya.

Apalagi, posisi nomor tiga dari investor pasar modal dan reksadana diduduki oleh ibu rumah tangga. Kripto pun sebenarnya juga bisa dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga sebagai lahan berinvestasi.

Jesee Choi, Co-CEO Reku, mengatakan, tips pertama adalah menemukan kecocokan antara tujuan investasi dan aset kripto.


Ini juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan Investor Personality Test yang ada di Reku untuk mengenali tujuan investasi, alokasi investasi, serta sejumlah instrumen investasi yang cocok untuk profil investor masing-masing.

Lantas, "Pahami cara kerja aset kripto dengan mencari sumber edukasi yang mudah dipahami," kata Jesse kepada Momsmoney beberapa waktu lalu.

Baca Juga: REKU : Kripto Ini Bukan Alat Main-Main

Seperti Learning Hub yang ada di website dan aplikasi Reku, menyediakan analisa dan tren pasar yang di-update secara harian dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Selain itu, bergabung di komunitas Telegram Reku juga bisa memungkinkan pengguna untuk belajar dari pengalaman pengguna lain dan berbagi tips dan trik dengan sesama pengguna.

Kemudian, Reku juga menyediakan fitur Mode Pro dan Lightning untuk mengakomodasi seluruh jenis investor, mulai dari pemula dan berpengalaman.

"Reku merupakan platform exchange pertama di Indonesia yang menyediakan layanan ini. Dengan begitu, bagi ibu-ibu rumah tangga yang berminat untuk berinvestasi aset kripto bisa memanfaatkan fitur Lightning yang hadir dengan tampilan lebih sederhana," ujarnya.

Barulah, para moms bisa bisa memanfaatkan fitur Investment Insight untuk memantau performa investasi. Dan, yang tidak kalah penting, tetap gunakan uang dingin dalam berinvestasi.

Jangan FOMO

Dalam dunia investasi banyak orang juga hanya sekadar ikut-ikutan karena tergiur dengan keuntungan yang dipamerikan. Nah, Reku menghindari hal demikian dengan beberapa komitmen.

Jesse bilang, reku peduli dengan journey berinvestasi pengguna, mengajak mereka menjadi investor yang bijak.

"Ini juga yang membedakan Reku dengan platform lainnya. Dengan semangat ini, Reku terus mengedukasi masyarakat pentingnya membuat keputusan investasi dengan cermat," ungkap Jesse.

Termasuk lewat konten edukasi di Learning Hub yang sudah disampaikan literasi untuk komunitas dan masyarakat luas.

Kemudian, Reku mencoba memberikan materi edukasi yang berdasarkan data dan fakta. "Ini penting, dibandingkan hanya mengikuti opini atau isu yang sedang hype saja," kata Jesse.

Baca Juga: Literasi Finansial Masih Rendah, Reku Berikan Edukasi Lewat Bootcamp Financial

Komitmen ini juga tergambar pada cara Reku mengkurasi listing aset kripto di layanannya. Reku melakukan proses due diligence yang didasarkan pada algoritma terkini dan analisis mendalam.

“Sehingga, Reku tidak hanya memilih proyek-proyek dan memahami tren terbaru, tetapi juga menciptakan solusi teknologi yang dapat membawa dampak nyata dalam dunia kripto,” kata Jesse.

Dalam tahap due diligence aset kripto, Reku berfokus pada lima elemen utama yakni teknologi, tim proyek, tokenomics & utilitas token, investor, dan komunitas.

Dengan melalui proses listing aset kripto yang selektif, pengguna bisa lebih nyaman berinvestasi di Reku.

Selanjutnya: Rekor! Beijing Catat Suhu di Bawah Nol Derajat Terbanyak di Desember Sejak 1951

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha