KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang telah diumumkan pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi XVI dinilai akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Kebijakan ini juga dinilai hanya akan menguntungkan investor asing dan pengusaha besar. Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, relaksasi DNI ini menjadi jalan bagi terjadinya liberalisasi ekonomi. Namun dampaknya justru kurang menguntungkan bagi ekonomi Indonesia. "Liberalisasi dengan membuka pintu masuk bagi investor asing di sektor DNI itu berdampak negatif bagi perekonomian masyarakat. Investor boleh masuk tapi harusnya ada sharing dengan pemain lokal dan saham pengendali ada di pengusaha lokal, bukan 100 persen diberikan ke asing," ungkapnya dalam siaran persnya, Selasa (29/1).
Relaksasi DNI belum untungkan bagi perekonomian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang telah diumumkan pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi XVI dinilai akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Kebijakan ini juga dinilai hanya akan menguntungkan investor asing dan pengusaha besar. Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, relaksasi DNI ini menjadi jalan bagi terjadinya liberalisasi ekonomi. Namun dampaknya justru kurang menguntungkan bagi ekonomi Indonesia. "Liberalisasi dengan membuka pintu masuk bagi investor asing di sektor DNI itu berdampak negatif bagi perekonomian masyarakat. Investor boleh masuk tapi harusnya ada sharing dengan pemain lokal dan saham pengendali ada di pengusaha lokal, bukan 100 persen diberikan ke asing," ungkapnya dalam siaran persnya, Selasa (29/1).