KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana memperluas relaksasi kebijakan rasio antara nilai kredit atau pembiayaan terhadap agunan atau loan to value (LTV) untuk sektor properti. Tak hanya berdasarkan wilayah (spasial), relaksasi LTV juga berdasarkan segmentasi properti. Wacana relaksasi ini digulirkan setelah BI berencana membuat kebijakan LTV spasial dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Agustus lalu. Rencana kebijakan itu juga dibahas di RDG November ini. Namun, dalam konferensi pers hasil RDG November pada Kamis (16/11), BI belum mengumumkan putusan terkait kebijakan itu. Menurut Gubernur BI Agus Martowardjo, masih butuh pendalaman mengimplementasikan rencana kebijakan LTV spasial. Namun, agar kredit di sektor properti meningkat, relaksasi LTV akan diperluas menjadi berdasarkan segmentasi properti. "Jadi bisa apakah dilihat dari kredit kepada properti di bidang apartemen, rumah susun, ataupun rumah tinggal yang di atas tanah atau bentuk-bentuk targeted yang lain," kata Agus saat ditemui di Gedung BI, Jumat (17/11).
Relaksasi LTV properti diperluas berdasar segmen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana memperluas relaksasi kebijakan rasio antara nilai kredit atau pembiayaan terhadap agunan atau loan to value (LTV) untuk sektor properti. Tak hanya berdasarkan wilayah (spasial), relaksasi LTV juga berdasarkan segmentasi properti. Wacana relaksasi ini digulirkan setelah BI berencana membuat kebijakan LTV spasial dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Agustus lalu. Rencana kebijakan itu juga dibahas di RDG November ini. Namun, dalam konferensi pers hasil RDG November pada Kamis (16/11), BI belum mengumumkan putusan terkait kebijakan itu. Menurut Gubernur BI Agus Martowardjo, masih butuh pendalaman mengimplementasikan rencana kebijakan LTV spasial. Namun, agar kredit di sektor properti meningkat, relaksasi LTV akan diperluas menjadi berdasarkan segmentasi properti. "Jadi bisa apakah dilihat dari kredit kepada properti di bidang apartemen, rumah susun, ataupun rumah tinggal yang di atas tanah atau bentuk-bentuk targeted yang lain," kata Agus saat ditemui di Gedung BI, Jumat (17/11).