JAKARTA. PT Kereta Api Logistik (Kalog) resmi mengoperasikan kereta api kontainer dengan relasi baru, yakni Sungai Lagoa, Jakarta (SAO) - Semarang Pethek, Semarang (SMC) dan Kalimas, Surabaya (KLM) – Semarang Pethek (SMC) sejak Selasa, (20/9). Dua rute ini merupakan bentuk komitmen anak usaha PT Kereta Api Indonesia tersebut untuk kelancaran proses logistik nasional, khususnya untuk daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Direktur Operasi dan Pemasaran Kalog, Sugeng Priono, menyatakan, saat ini porsi terbesar distribusi barang ke Semarang masih dilayani truk (trucking). Dus, kemunculan layanan baru ini diharapkan bisa direspon baik oleh masyarakat. “Sebelumnya, kami menghubungkan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok melalui Stasiun JICT menuju Cikarang Dry Port (CDP). Dua rute baru ini merupakan bentuk ekspansi kami,” ujarnya dalam pernyataan tertulis. Sugeng optimistis layanan tersebut bisa berkembang dengan potensi angkutan dari dan ke Semarang dengan kapasitas sekitar 400 teus per bulan. Kondisi Semarang yang strategis, serta tersedianya Terminal Petikemas Semarang di Pelabuhan Tanjung Emas jadi faktor pendukung rute baru tersebut.
Relasi baru kereta api kontainer KA Logistik
JAKARTA. PT Kereta Api Logistik (Kalog) resmi mengoperasikan kereta api kontainer dengan relasi baru, yakni Sungai Lagoa, Jakarta (SAO) - Semarang Pethek, Semarang (SMC) dan Kalimas, Surabaya (KLM) – Semarang Pethek (SMC) sejak Selasa, (20/9). Dua rute ini merupakan bentuk komitmen anak usaha PT Kereta Api Indonesia tersebut untuk kelancaran proses logistik nasional, khususnya untuk daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Direktur Operasi dan Pemasaran Kalog, Sugeng Priono, menyatakan, saat ini porsi terbesar distribusi barang ke Semarang masih dilayani truk (trucking). Dus, kemunculan layanan baru ini diharapkan bisa direspon baik oleh masyarakat. “Sebelumnya, kami menghubungkan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok melalui Stasiun JICT menuju Cikarang Dry Port (CDP). Dua rute baru ini merupakan bentuk ekspansi kami,” ujarnya dalam pernyataan tertulis. Sugeng optimistis layanan tersebut bisa berkembang dengan potensi angkutan dari dan ke Semarang dengan kapasitas sekitar 400 teus per bulan. Kondisi Semarang yang strategis, serta tersedianya Terminal Petikemas Semarang di Pelabuhan Tanjung Emas jadi faktor pendukung rute baru tersebut.